Tahun lalu lebih dari sepertiga (tepatnya 34.4 persen) dari investasi asing langsung (forex) senilai $19.74 miliar yang diterbangkan ke Vietnam berasal dari Singapura saja. Pada tahun 2021, Singapura menginvestasikan $10.7 miliar di Vietnam.
Pada bulan Februari 2022, Singapura telah memiliki 2,860 proyek yang valid di Vietnam, dengan total modal terdaftar sebesar $66 miliar.
Dari perspektif pariwisata, Singapura merupakan pasar yang menarik bagi Vietnam.
Laut China Selatan (LCS)
Vietnam merupakan penggugat terbesar kedua dalam sengketa LCS setelah China sedangkan Singapura bukan penggugat. Tetapi baik Vietnam maupun Singapura adalah anggota ASEAN. Singapura banyak bersimpati dengan Vietnam dan negara-negara pengklaim Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam bahkan dengan Indonesia yang bukan penggugat melainkan korban ekspansionisme China.
Singapura menginginkan tatanan keamanan berbasis aturan di Asia Tenggara serta LCS dan Kode Etik yang mengikat secara hukum untuk mencegah konflik militer.
Kedua negara, seperti banyak negara anggota ASEAN lainnya, tidak menyukai klaim ilegal China di LCS dan penindasannya terhadap negara-negara Asia Tenggara. Keduanya menginginkan masyarakat internasional untuk mengutuk tindakan ilegal China dan tindakan agresifnya di LCS.
Selama pembicaraan mereka, Phuc dan Lee akan dapat menekankan pentingnya pengendalian diri, non-militerisasi, penghormatan terhadap kedaulatan, hak berdaulat dan yurisdiksi negara pantai, aturan hukum sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1982 tentang Hukum Laut (UNCLOS) dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Mereka juga dapat menyerukan implementasi penuh dan efektif dari Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) 2002 di LCS secara keseluruhan dan mempercepat negosiasi mengenai Kode Etik (COC) di LCS yang efektif, substantif dan konsisten dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.
Kesimpulan