Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Vietnam Phuc Sedang Mengunjungi Singapura untuk Memperkuat Hubungan Bilateral

24 Februari 2022   14:16 Diperbarui: 24 Februari 2022   14:27 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc | Sumber: VNA 

Investasi Singapura di Vietnam dari 2010 sampai 2019 | Sumber: en.vietstock.vn
Investasi Singapura di Vietnam dari 2010 sampai 2019 | Sumber: en.vietstock.vn

Tahun lalu lebih dari sepertiga (tepatnya 34.4 persen) dari investasi asing langsung (forex) senilai $19.74 miliar yang diterbangkan ke Vietnam berasal dari Singapura saja. Pada tahun 2021, Singapura menginvestasikan $10.7 miliar di Vietnam.

Pada bulan Februari 2022, Singapura telah memiliki 2,860 proyek yang valid di Vietnam, dengan total modal terdaftar sebesar $66 miliar.

Dari perspektif pariwisata, Singapura merupakan pasar yang menarik bagi Vietnam.

Laut China Selatan (LCS)

Vietnam merupakan penggugat terbesar kedua dalam sengketa LCS setelah China sedangkan Singapura bukan penggugat. Tetapi baik Vietnam maupun Singapura adalah anggota ASEAN. Singapura banyak bersimpati dengan Vietnam dan negara-negara pengklaim Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam bahkan dengan Indonesia yang bukan penggugat melainkan korban ekspansionisme China.

Singapura menginginkan tatanan keamanan berbasis aturan di Asia Tenggara serta LCS dan Kode Etik yang mengikat secara hukum untuk mencegah konflik militer.

Kedua negara, seperti banyak negara anggota ASEAN lainnya, tidak menyukai klaim ilegal China di LCS dan penindasannya terhadap negara-negara Asia Tenggara. Keduanya menginginkan masyarakat internasional untuk mengutuk tindakan ilegal China dan tindakan agresifnya di LCS.

Selama pembicaraan mereka, Phuc dan Lee akan dapat menekankan pentingnya pengendalian diri, non-militerisasi, penghormatan terhadap kedaulatan, hak berdaulat dan yurisdiksi negara pantai, aturan hukum sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1982 tentang Hukum Laut (UNCLOS) dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.

Mereka juga dapat menyerukan implementasi penuh dan efektif dari Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) 2002 di LCS secara keseluruhan dan mempercepat negosiasi mengenai Kode Etik (COC) di LCS yang efektif, substantif dan konsisten dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun