Pakistan memiliki kepentingan sendiri di Afghanistan. Mereka memiliki proksi di Afghanistan. KTT darurat OKI akan diadakan di Indonesia, ketua G20 saat ini, dan hasilnya akan jauh berbeda.
Namun Indonesia, rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, menyambut baik KTT OKI.
"OKI memiliki tanggung jawab moral dan mengambil langkah nyata untuk membantu rakyat Afghanistan," jelas Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam keterangan pers, Senin, seusai menghadiri pertemuan tersebut.
Retno menyerukan roadmap untuk memastikan komitmen Taliban terhadap pemerintahan yang inklusif, penghormatan terhadap hak asasi manusia termasuk perempuan dan anak perempuan, dan tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat berkembang biaknya terorisme.
Retno juga telah bertemu dengan menteri luar negeri Pakistan, Arab Saudi, Turki, Azerbaijan dan Afghanistan serta perwakilan AS dan Jerman di Islamabad.
OKI, menurut Retno, bisa menjadi jembatan bagi negara-negara donor.
"Roadmap bantuan kemanusiaan dan penyaluran bantuan keuangan dapat didiskusikan dengan para donatur di berbagai forum terkait. [...] Sekali lagi saya tekankan bahwa ... hal ini sangat penting bagi Afghanistan yang damai, stabil dan sejahtera," papar Retno.
Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Thomas West juga menyambut baik upaya dan komitmen OKI untuk bekerja sama dengan badan-badan PBB.
"AS menyambut hangat peran dan kontribusi OKI," kata West, yang menghadiri pertemuan OKI.
Mudah-mudahan, komunitas internasional akan menemukan cara untuk mengesampingkan Taliban dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang mendesak kepada rakyat Afghanistan.