Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perusahaan-perusahaan China Mengeksploitasi Pekerja Perkebunan Pisang yang Miskin di Laos

15 Desember 2021   09:43 Diperbarui: 17 Desember 2021   17:41 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdagangan bilateral sebelum COVID-19 pada tahun 2019 antara China dan Laos adalah senilai $3.75 miliar. Naik 48.1 persen pada paruh pertama tahun 2021, mencapai $2.3 miliar.

Laos harus memikirkan cara dan sarana untuk keluar dari perangkap utang dan pengaruh China untuk mempertahankan kedaulatannya. Jika tidak, ada kemungkinan buruk untuk Laos menjadi proksi China.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang berbasis di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun