Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

CPEC, Pengubah Permainan atau Cara China untuk Menjajah Pakistan?

27 Februari 2021   10:30 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:32 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandangan kota Gwadar di provinsi Balochistan, Pakistan. | Sumber: Hassam Lashkari/Arab News

Investor China belum membayar kompensasi yang layak kepada banyak penduduk lokal, yang tanahnya terkena proyek China. Orang lokal tidak diizinkan untuk memprotes proyek CPEC. Pengunjuk rasa diadili di bawah undang-undang anti-terorisme dan dijuluki sebagai elemen anti-negara.

Namun, orang-orang di Balochistan dengan berani berperang melawan pemerintah Pakistan dan investor China. Lama sebelum CPEC, orang-orang di Balochistan yang kaya akan sumber daya telah berjuang melawan kepemerintahan Islamabad dan menuntut kemerdekaan dari Pakistan. Terlepas dari sumber daya yang kaya, orang-orang menjadi miskin karena orang luar mengeksploitasi sumber daya alam Balochistan dengan bantuan militer. Beberapa orang mengangkat senjata untuk memperjuangkan kemerdekaan tetapi Pakistan mencap mereka sebagai teroris.

Sejumlah besar pengunjuk rasa telah menggelar demonstrasi besar-besaran menentang proyek CPEC di Balochistan. Beberapa kelompok telah melancarkan serangan terhadap proyek-proyek China. China meminta Pakistan untuk melindungi para pekerja dan instalasinya. Pakistan membentuk otoritas CPEC, yang sekarang dipimpin oleh Jenderal (purnawirawan) Asim Saleem Bajwa, yang menghadapi tuduhan korupsi.

Pandangan kota Gwadar di provinsi Balochistan, Pakistan. | Sumber: Hassam Lashkari/Arab News
Pandangan kota Gwadar di provinsi Balochistan, Pakistan. | Sumber: Hassam Lashkari/Arab News

Pelabuhan Gwadar dipagari oleh militer sebagai langkah pengamanan. Tetapi banyak pemimpin politik di Pakistan mengkritik pagar Pakistan di Gwadar. Itu adalah pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Kenapa orang lokal tidak bisa bergerak bebas dan bekerja di kota mereka sendiri sementara orang asing akan mendapatkan perlindungan dari militer?

Beberapa proyek CPEC sedang dibangun di wilayah sengketa Gilgit-Baltistan dan wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan memicu protes keras dari India. Kedua wilayah ini diklaim oleh India dan Pakistan.

Sebagian besar dari berbagai efek dan manfaat proyek CPEC terutama akan kembali ke China. China adalah pemenang terbesar dan pemenang mengambil semuanya. Penduduk setempat tidak akan mendapatkan banyak, termasuk pekerjaan, dari proyek-proyek ini. Buktinya, bahkan setelah diluncurkannya CPEC pada tahun 2015, banyak wilayah di Pakistan yang masih mengalami pemadaman listrik, kekurangan air minum dan akses kesehatan dan pendidikan. Orang-orang menderita kemiskinan, pengangguran dan inflasi tinggi.

Hanya sekelompok jenderal militer Pakistan, baik pensiunan maupun aktif, yang bias dapat memperoleh banyak manfaat dari proyek CPEC.

Utang Pakistan, sementara itu, akan mencapai sebuah skala baru di tahun-tahun mendatang. Pakistan akan kehilangan kemerdekaannya karena sudah jelas bahwa baru-baru ini Pakistan mengatakan bahwa dia akan mendukung China dalam masalah Muslim Uighur. Artinya, mayoritas Muslim Pakistan mendukung penganiayaan, banyak yang mengatakan itu sebagai genosida, Muslim Uighur oleh Komunis China.

Banyak aktivis Pakistan melihat CPEC bukan sebagai pengubah permainan tetapi sebagai cara China untuk menjajah Pakistan.

Oleh Veeramalla Anjaiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun