Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

CPEC, Pengubah Permainan atau Cara China untuk Menjajah Pakistan?

27 Februari 2021   10:30 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:32 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandangan kota Gwadar di provinsi Balochistan, Pakistan. | Sumber: Hassam Lashkari/Arab News

Dengan biaya sendiri, militer Pakistan akan memberikan pengamanan pada semua proyek terkait CPEC. Mereka akan mengerahkan 15,000 tentara di sepanjang jalan raya Kashgar-Gwadar. Pemerintah akan memberikan pembebasan pajak kepada investor China.

Di sektor energi, China akan membuang batu baranya di Pakistan untuk menghasilkan listrik dan pemerintah Pakistan harus membeli listrik dari IPP China dengan harga yang mahal selama 30 tahun baik dibutuhkan maupun tidak. Produsen ini tidak akan menggunakan batu bara yang tersedia di Pakistan. Masalah sebenarnya datang ketika pinjaman produsen listrik jatuh tempo. Situasi ini dapat memperburuk utang Pakistan.

Investor China ingin investasi mereka kembali dalam waktu dua sampai tiga tahun. Berapapun uang China yang masuk ke Pakistan perlahan akan meninggalkan negara itu dalam dua hingga tiga tahun.

Dengan total utang $283 miliar, termasuk utang luar negeri senilai$115 miliar, atau setara dengan 98.7 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pakistan telah menjadi negara yang berutang banyak. 

Pakistan berutang pada China sebesar $17.16 miliar dalam bentuk pinjaman, sebagian besar terkait dengan proyek CPEC. Pinjaman CPEC dari China telah memperburuk kapasitas Pakistan untuk membayar kembali pinjaman lama. Pakistan sekarang dalam kondisi ekonomi yang buruk.

"Fakta bahwa utang luar negeri Pakistan terus menumpuk dan harus meminjam lebih banyak dolar untuk membayar kembali pinjaman lamanya menunjukkan bahwa negara itu sebenarnya telah terjebak dalam perangkap utang. 

Sejak 1 Juli 2018, pemerintah telah mengakumulasi $23.6 miliar utang luar negeri. Utang luar negeri naik sebesar $10.7 miliar pada tahun keuangan terakhir [tahun 2019-2020] dan $8.4 miliar pada tahun 2018-2019 dengan pembayaran utang menjadi pengeluaran anggaran terbesar," tulis surat kabar harian terkemuka Pakistan Dawn dalam tajuk rencana baru-baru ini.

Semua orang, termasuk Indonesia, tahu bahwa jika China berinvestasi di satu negara, pasti akan membawa peralatan, bahan baku, teknologi, pengawas dan tenaga terampil dan tidak terampilnya sendiri ke negara itu. Kita telah melihat kehadiran pekerja China di Indonesia dalam proyek-proyek China.

China, menurut Amir Hussain, seorang analis politik Pakistan, kemungkinan akan membawa 7 juta pekerja China ke Pakistan untuk bekerja di semua proyek terkait CPEC. Bayangkan berapa uang yang akan didapat ketika 7 juta pekerja China ini mengirim gajinya kembali ke negara mereka.

Investor China telah mengalihkan sungai untuk proyek pembangkit listrik tenaga air CPEC, yang menyebabkan kekurangan air di banyak daerah. Proyek-proyek tersebut akan menghancurkan ekologi wilayah selamanya.

Akibat proyek CPEC, barang-barang China membanjiri pasar lokal Pakistan dan menghancurkan mata pencaharian bisnis skala kecil Pakistan. Orang China bahkan mengimpor pengantin perempuan dari agama minoritas, yang diculik oleh pedagang manusia, dari Pakistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun