Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

CPEC, Pengubah Permainan atau Cara China untuk Menjajah Pakistan?

27 Februari 2021   10:30 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:32 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta jalur darat antara Kashgar, China, dan Gwadar di Pakistan. | Sumber: www.tribuneindia.com

Pada tahun 2015, China dan Pakistan mengumumkan pembangunan sebuah proyek China-Pakistan Koridor Ekonomi (CPEC) yang ambisius untuk membangun pelabuhan besar, pembangkit listrik, bendungan, jalur kereta api, kawasan industri, dll. di Pakistan dengan investasi China hingga AS$46 miliar selama jangka waktu sekitar 15 tahun. Ini adalah bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) China. Ini juga merupakan bagian dari rencana pembangunan lima tahun ke-13 China.

Dari investasi $46 miliar, $35 miliar akan dikhususkan bagi sektor energi dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2020, total pengeluaran CPEC telah ditingkatkan dari $46 miliar menjadi rekor $62 miliar.

Mari kita lihat apa yang dikatakan pemerintah Pakistan tentang CPEC dan manfaatnya bagi Pakistan.

Tujuan utama CPEC adalah untuk meningkatkan infrastruktur di Pakistan dan membina hubungan ekonomi serta politik antara China dan Pakistan. Ini memberikan manfaat strategis bagi China juga.

Sebagai bagian dari CPEC, China akan meningkatkan pelabuhan laut Gwadar, pelabuhan laut terdalam di dunia di Laut Arab dan mengubahnya menjadi pelabuhan pintar kelas dunia. Ini akan memberi China akses strategis yang sangat dibutuhkan ke Laut Arab, yang akan menghubungkan ke Timur Tengah dan negara-negara Afrika. Pelabuhan Gwadar mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2016.

CPEC akan membangun jalan raya sepanjang 2,700 kilometer dari Gwadar, sebuah pelabuhan di provinsi Balochistan Pakistan, ke Kashgar , sebuah kota di wilayah barat laut Xinjiang. Di sepanjang jalan lintas negara ini, China akan membangun jalur kereta api, jaringan pipa minyak dan gas, serta sambungan serat optik antara kedua kota tersebut.

Konektivitas baru antara China dan Pakistan akan memberikan manfaat besar bagi China karena memotong jarak dan jumlah hari perjalanan di laut antara China dan Timur Tengah. Ini juga akan mengurangi kepentingan strategis dari Selat Malaka.

CPEC, menurut pemerintah Pakistan, adalah pengubah permainan (game-changer) bagi Pakistan karena menghubungkan negara itu dengan pasar China, dan Asia Tengah.

Sorotan utama lainnya dari CPEC adalah membangun lebih banyak pembangkit listrik tenaga batu bara, proyek pembangkit listrik tenaga air untuk menghasilkan 17,000 megawatt listrik dengan investasi $33 miliar. Ini akan menggandakan produksi listrik Pakistan pada tahun 2030. Pembangkit listrik besar-besaran ini akan dilakukan melalui produsen listrik independen (IPP).

Pakistan mengatakan jika semua proyek selesai, CPEC akan melayani 3 miliar orang di Asia dan Afrika.

Yang terpenting, CPEC akan menciptakan sekitar 700,000 pekerjaan baru dan menambah hingga 2.5 persen dari pertumbuhan ekonomi tahunan Pakistan.

Sebagian besar dari $62 miliar tersebut, menurut Pakistan, akan datang dalam bentuk investasi langsung China ke Pakistan.

Ini adalah kisah yang mengesankan bahwa orang dengan mudah percaya bahwa Pakistan akan memperoleh keuntungan ekonomi yang besar dan menjadi kaya dalam 10 tahun mendatang karena CPEC. Harus diakui bahwa jumlah $62 miliar adalah jumlah yang besar untuk negara miskin seperti Pakistan.

Apakah ini benar-benar pengubah permainan untuk Pakistan? Apakah orang-orang Pakistan akan mendapatkan kesempatan kerja dari proyek CPEC? Apakah $62 miliar merupakan investasi atau pinjaman? Siapa yang paling diuntungkan, Pakistan atau China, dari CPEC? Jika ini adalah pengubah permainan, mengapa orang di Balochistan memprotes proyek CPEC?

Tentu, ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban menyangkut CPEC.

Yang pertama dan utama, CPEC, tidak diragukan lagi, adalah pengubah permainan besar hanya untuk China. Proyek ini lebih menguntungkan China daripada Pakistan. Ini memberikan akses mudah ke Laut Arab, Timur Tengah dan Afrika dan sekitarnya. Karena pengurangan besar-besaran dalam jarak dan perjalanan pengiriman antara China dan Teluk Arab, China akan memperoleh keuntungan ekonomi yang sangat besar. Dari sudut pandang keamanan, Gwadar merupakan tempat yang jauh lebih aman bagi China daripada Selat Malaka yang menyempit dan Laut Cina Selatan yang akan menyulitkan jika terjadi perang dengan Amerika Serikat.

CPEC akan meningkatkan pengaruh China di Pakistan di banyak sektor. Ini akan mengubah Pakistan menjadi negara yang sangat bergantung pada China. Investasi proyek, pada kenyataannya, merupakan pinjaman dari bank swasta China, yang syarat dan ketentuannya tidak diketahui. Banyak orang Pakistan percaya bahwa Pakistan yang sudah dililit utang akan sangat jatuh ke dalam perangkap utang China seperti Sri Lanka, Tajikistan dan Kamboja.

Di mata pemerintah Pakistan, CPEC mungkin merupakan sebuah pil doping bagi ekonomi negara tetapi pihak lain khawatir hal ini dapat mengubah Pakistan menjadi sebuah koloni China.

Semua investasi CPEC pada akhirnya akan dibayar oleh warga Pakistan sendiri.

"Tinjauan objektif menunjukkan bahwa CPEC bukanlah hadiah dari Beijing kepada Pakistan, melainkan serangkaian investasi infrastruktur yang rumit yang sebagian besar akan dibayar oleh investor, konsumen dan pembayar pajak Pakistan dalam bentuk pinjaman komersial dari bank-bank China yang dibayar kembali oleh perusahaan pembangkit listrik dan pemerintah Pakistan, serta tarif listrik yang dibayarkan oleh konsumen Pakistan biasa," kata Abdul Khaliq, seorang kolumnis, dalam sebuah artikel di situs www.cadtim.org.

Menurut ekonom Pakistan, Pakistan harus membayar kembali sekitar $100 miliar ke China pada tahun 2024 dari total investasi $18.5 miliar, yang telah diinvestasikan oleh China sebagai pinjaman bank dalam 19 proyek panen awal yang sebagian besar terkait dengan sektor energi di bawah CPEC.

Dengan biaya sendiri, militer Pakistan akan memberikan pengamanan pada semua proyek terkait CPEC. Mereka akan mengerahkan 15,000 tentara di sepanjang jalan raya Kashgar-Gwadar. Pemerintah akan memberikan pembebasan pajak kepada investor China.

Di sektor energi, China akan membuang batu baranya di Pakistan untuk menghasilkan listrik dan pemerintah Pakistan harus membeli listrik dari IPP China dengan harga yang mahal selama 30 tahun baik dibutuhkan maupun tidak. Produsen ini tidak akan menggunakan batu bara yang tersedia di Pakistan. Masalah sebenarnya datang ketika pinjaman produsen listrik jatuh tempo. Situasi ini dapat memperburuk utang Pakistan.

Investor China ingin investasi mereka kembali dalam waktu dua sampai tiga tahun. Berapapun uang China yang masuk ke Pakistan perlahan akan meninggalkan negara itu dalam dua hingga tiga tahun.

Dengan total utang $283 miliar, termasuk utang luar negeri senilai$115 miliar, atau setara dengan 98.7 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pakistan telah menjadi negara yang berutang banyak. 

Pakistan berutang pada China sebesar $17.16 miliar dalam bentuk pinjaman, sebagian besar terkait dengan proyek CPEC. Pinjaman CPEC dari China telah memperburuk kapasitas Pakistan untuk membayar kembali pinjaman lama. Pakistan sekarang dalam kondisi ekonomi yang buruk.

"Fakta bahwa utang luar negeri Pakistan terus menumpuk dan harus meminjam lebih banyak dolar untuk membayar kembali pinjaman lamanya menunjukkan bahwa negara itu sebenarnya telah terjebak dalam perangkap utang. 

Sejak 1 Juli 2018, pemerintah telah mengakumulasi $23.6 miliar utang luar negeri. Utang luar negeri naik sebesar $10.7 miliar pada tahun keuangan terakhir [tahun 2019-2020] dan $8.4 miliar pada tahun 2018-2019 dengan pembayaran utang menjadi pengeluaran anggaran terbesar," tulis surat kabar harian terkemuka Pakistan Dawn dalam tajuk rencana baru-baru ini.

Semua orang, termasuk Indonesia, tahu bahwa jika China berinvestasi di satu negara, pasti akan membawa peralatan, bahan baku, teknologi, pengawas dan tenaga terampil dan tidak terampilnya sendiri ke negara itu. Kita telah melihat kehadiran pekerja China di Indonesia dalam proyek-proyek China.

China, menurut Amir Hussain, seorang analis politik Pakistan, kemungkinan akan membawa 7 juta pekerja China ke Pakistan untuk bekerja di semua proyek terkait CPEC. Bayangkan berapa uang yang akan didapat ketika 7 juta pekerja China ini mengirim gajinya kembali ke negara mereka.

Investor China telah mengalihkan sungai untuk proyek pembangkit listrik tenaga air CPEC, yang menyebabkan kekurangan air di banyak daerah. Proyek-proyek tersebut akan menghancurkan ekologi wilayah selamanya.

Akibat proyek CPEC, barang-barang China membanjiri pasar lokal Pakistan dan menghancurkan mata pencaharian bisnis skala kecil Pakistan. Orang China bahkan mengimpor pengantin perempuan dari agama minoritas, yang diculik oleh pedagang manusia, dari Pakistan.

Investor China belum membayar kompensasi yang layak kepada banyak penduduk lokal, yang tanahnya terkena proyek China. Orang lokal tidak diizinkan untuk memprotes proyek CPEC. Pengunjuk rasa diadili di bawah undang-undang anti-terorisme dan dijuluki sebagai elemen anti-negara.

Namun, orang-orang di Balochistan dengan berani berperang melawan pemerintah Pakistan dan investor China. Lama sebelum CPEC, orang-orang di Balochistan yang kaya akan sumber daya telah berjuang melawan kepemerintahan Islamabad dan menuntut kemerdekaan dari Pakistan. Terlepas dari sumber daya yang kaya, orang-orang menjadi miskin karena orang luar mengeksploitasi sumber daya alam Balochistan dengan bantuan militer. Beberapa orang mengangkat senjata untuk memperjuangkan kemerdekaan tetapi Pakistan mencap mereka sebagai teroris.

Sejumlah besar pengunjuk rasa telah menggelar demonstrasi besar-besaran menentang proyek CPEC di Balochistan. Beberapa kelompok telah melancarkan serangan terhadap proyek-proyek China. China meminta Pakistan untuk melindungi para pekerja dan instalasinya. Pakistan membentuk otoritas CPEC, yang sekarang dipimpin oleh Jenderal (purnawirawan) Asim Saleem Bajwa, yang menghadapi tuduhan korupsi.

Pandangan kota Gwadar di provinsi Balochistan, Pakistan. | Sumber: Hassam Lashkari/Arab News
Pandangan kota Gwadar di provinsi Balochistan, Pakistan. | Sumber: Hassam Lashkari/Arab News

Pelabuhan Gwadar dipagari oleh militer sebagai langkah pengamanan. Tetapi banyak pemimpin politik di Pakistan mengkritik pagar Pakistan di Gwadar. Itu adalah pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Kenapa orang lokal tidak bisa bergerak bebas dan bekerja di kota mereka sendiri sementara orang asing akan mendapatkan perlindungan dari militer?

Beberapa proyek CPEC sedang dibangun di wilayah sengketa Gilgit-Baltistan dan wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan memicu protes keras dari India. Kedua wilayah ini diklaim oleh India dan Pakistan.

Sebagian besar dari berbagai efek dan manfaat proyek CPEC terutama akan kembali ke China. China adalah pemenang terbesar dan pemenang mengambil semuanya. Penduduk setempat tidak akan mendapatkan banyak, termasuk pekerjaan, dari proyek-proyek ini. Buktinya, bahkan setelah diluncurkannya CPEC pada tahun 2015, banyak wilayah di Pakistan yang masih mengalami pemadaman listrik, kekurangan air minum dan akses kesehatan dan pendidikan. Orang-orang menderita kemiskinan, pengangguran dan inflasi tinggi.

Hanya sekelompok jenderal militer Pakistan, baik pensiunan maupun aktif, yang bias dapat memperoleh banyak manfaat dari proyek CPEC.

Utang Pakistan, sementara itu, akan mencapai sebuah skala baru di tahun-tahun mendatang. Pakistan akan kehilangan kemerdekaannya karena sudah jelas bahwa baru-baru ini Pakistan mengatakan bahwa dia akan mendukung China dalam masalah Muslim Uighur. Artinya, mayoritas Muslim Pakistan mendukung penganiayaan, banyak yang mengatakan itu sebagai genosida, Muslim Uighur oleh Komunis China.

Banyak aktivis Pakistan melihat CPEC bukan sebagai pengubah permainan tetapi sebagai cara China untuk menjajah Pakistan.

Oleh Veeramalla Anjaiah

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun