"China adalah tetangga Myanmar yang ramah. Kami berharap semua pihak di Myanmar menangani perbedaan mereka dengan baik di bawah kerangka konstitusional dan hukum serta menjaga stabilitas politik dan sosial," kata Wang.
Petinggi Tatmadaw senang dengan China, yang tidak pernah menimbulkan pertanyaan tentang hak asasi manusia, demokrasi dan penindasan. China memberikan mereka senjata dan miliaran dolar dalam bentuk pinjaman dan investasi.Â
Myanmar, sebuah negara paria, didukung oleh China pada puncak kecaman internasional dan sanksi ekonomi selama akhir 1980-an hingga tahun 2011. Beijing selalu memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan kepada para jenderal militer di panggung internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
China dan Myanmar adalah tetangga. Kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik sajak tahun 1950. China merupakan mitra dagang terbesar Myanmar dan investor asing terbesar kedua setelah Singapura.
Dengan 54 juta penduduk dan PDB senilai AS$76.09 miliar, Myanmar merupakan pasar yang menarik bagi China. Setelah liberalisasi parsial dan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan pemerintah sipil pada tahun 2011, ekonomi Myanmar telah tumbuh pada tingkat yang mengesankan dengan rata-rata 7.7 persen hingga 2019. Â Â
Karena lokasinya yang geostrategis dan banyaknya sumber daya alam, Myanmar telah menjadi negara yang sangat penting bagi China. Myanmar menyediakan akses strategis ke Samudra Hindia untuk China, dimana China dapat memantau aktivitas musuh bebuyutannya, India. Myanmar berbagi perbatasan darat dengan India dan Bangladesh.
Myanmar telah menjadi pembeli senjata China terbesar kedua di Asia.
China ingin mengubah Myanmar menjadi negara bawahan modern seperti Pakistan melalui perdagangan, pinjaman dan investasi. China sepenuhnya mendukung Tatmadaw dan memelihara hubungan yang sangat dekat dengan jenderal militer Myanmar.
Tidak mengherankan ketika China, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB (DK PBB), secara terbuka dan tanpa malu-malu tidak hanya mendukung Tatmadaw tetapi juga memblokir pernyataan PBB mengenai kudeta militer. Para jenderal Myanmar selalu mendapat dukungan dari China dan Rusia di DK PBB.
Orang-orang mengatakan bahwa China tidak nyaman dengan pemerintahan Suu Kyi. China tidak suka Myanmar terbuka ke banyak negara seperti Jepang, Singapura dan Uni Eropa untuk perdagangan dan investasi. Mereka ingin menjadikan Myanmar sebagai lapangan bermain untuk dirinya sendiri saja. Tidak ada pemain lain yang diizinkan bermain di sana.
Meski ada larangan bagi semua penerbangan asing yang mendarat di Myanmar, beberapa hari lalu, dua pesawat China yang diduga membawa peralatan militer dan pakar IT China, yang akan mengontrol media sosial, telah mendarat di Myanmar baru-baru ini. China, bagaimanapun, membantahnya dan mengatakan bahwa pesawat itu membawa barang normal.Â