Modul 3.2 Pemimpin Dalam Penelolaan Sumber Daya
Modul 3.2 Membahas tentang pengelolaan sumber daya, bahwa seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran maupun pengelola program sekolah harus dapat memetakan dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik. Pendekatan berbasis aset akan lebih dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan berbasis masalah. Paradigma berpikir harus melihat sisi positif yang dimiliki oleh sekolah.Â
Dengan berfokus pada aset yang dimiliki, maka pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat terencana dengan baik. Pemetaan aset atau sumber daya yang ada di sekolah, baik sumber data fisik maupun non fisik juga sangat penting untuk mengoptimalkan keterlaksanaan sebuah program yang berdampak pada murid. Setelah pemetaan dilakukan, langkah berikutnya adalah mendayagunakan potensi sekolah sesuai tujuan untuk mewujudkan merdeka belajar dan terciptanya profil pelajar pancasila dan budaya positif di sekolah.
Â
Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang berdampak Positif Pada Murid
Modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Dengan memahami dan menerapkan semua modul dalam pendidikan guru penggerak maka akan terciptalah program sekolah yang berdampak positif pada murid.
Dalam mengambil keputusan guna merancang semua hal yang berpihak murid, hendaknya kita menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dan menerapkan 9 langkah pengujian. Sehingga keputusan yang diambil dapat menghasilkan sebuah keputusan yang bijak dan berpihak pada murid.Â
Selain itu, dalam merancang program sekolah yang berdampak pada murid secara matang kita harus menerapkan manajemen perubahan dengan model inkuiri apresiatif BAGJA (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi) serta menerapkan manajemen resiko dan untuk keberlanjutan program perlu menerapkan MELR (Monitoring, Evaluation, Learning dan Reporting ). Dengan demikian, program diharapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dari hal tersebut saya sebagai guru penggerak mengimplementasikan suara murid untuk Menyusun suatu program yang nantinya saya harapkan kedepannya akan memberikan dampak positif kepada murid. Program tersebut adalah program JUSI (Jum'at Potensi), yaitu suatu program pembiasaan yang menggali potensi siswa sendiri dan dilaksanakan oleh siswa. Program ini disusun dengan memperhatikan tahapan BAGJA.
Program JUSI (Jum'at Potensi) pada pelaksanaannya setiap pagi hari sebelum dimulainya jam pelajaran efektif, sebagai wujud pembelajaran kokurikuler yang menunjang pembelajaran intra kurikuler dan mendukung terbentuknya budaya positif anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H