Mohon tunggu...
Anita Puspitasari
Anita Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang berharap eksistensi dirinya berpengaruh positif pada orang di sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.4: Budaya Positif

17 Oktober 2023   20:26 Diperbarui: 17 Oktober 2023   20:31 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kemendikbudristek

Merupakan motivasi yang satu tingkat di atas motivasi pertama yang berasal dar luar ( eksternal ). Pada tahap ini perilaku yang tibul didasari keinginan untuk mendapatkan imbalan, pujian maupun penghargaan dari orang lain.

3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.

Merupakan motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri ( intrinsik ).Melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang diyakini dan dihargai. Motivasi ini menimbulkan disiplin positif yang muncul dari dalam dirinya.

Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi

Hukuman : Hukuman bersifat tiba-tiba dan tidak terencana. Murid tidak dilibatkan dan bersifat satu arah karena hanya dari pihak guru yang memberikan sedangkan murid harus bisa menerima dan menjalankannya. Murid dibuat tidak nyaman dalam menjalankannya.

Konsekuensi : Sudah terencana dan disepakati sebelumnya, sudah dibahas dan disetujui oleh murid dan guru. Murid dibuat tidak nyaman dalam jangka pendek.

Penghargaan

Alfie Kohn (Punished by Rewards, 1993, Wawancara ASCD Annual Conference, Maret 1995) mengemukakan baik penghargaan maupun hukuman, adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya. Menurut Kohn, secara ideal tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya.

Keyakinan Kelas

Keyakinan yaitu nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Keyakinan seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. Murid-murid pun demikian, mereka perlu mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya. Prosedur membuat keyakinan kelas :

1. Mempersilakan warga sekolah atau murid-murid di sekolah/kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di sekolah/kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun