Oya, walaupun masuk ke daycare atau full day school, orang tua selalu memilih menjadi pendidik utama. Yah, kalau nggak mau mendidik anak mending memilih jalur child free saja.
Salahkan Orangnya Bukan Teknologinya
Kesalahan utama dalam insiden robot Megan ini adalah perusahaan pembuat Megan yang tidak kompeten.
Pertama, prototipe harusnya tidak boleh dibawa pulang, apalagi belum teruji keamanannya. Tahap pengujian pun harusnya mengatur keamanan subyek penguji.
Sungguh aneh perusahaan pembuat Megan mengklaim dirinya terdepan dalam jajaran perusahaan pembuat mainan tapi tidak menunjukan etiket safety first.
CEO perusahaan juga bermasalah. Pembuatan produk harusnya melalui tahap-tahap tertentu yang termasuk tahap uji keamanan. Walaupun diceritakan CEO Megan hendak meluncurka produk karena takut didahului pesaingnya, tapi tetap tidak dibenarkan melangkahi tahap-tahap tersebut dan langsung ke tahap peluncuran dalam waktu beberapa hari saja. Sebagai CEO harusnya membuat keputusan yang lebih rasional bukan berdasarkan emosi semata.
Masalah keamanan data juga memperlihatkan perusahaan ini tidak sehat. Jika memang ada kebocoran rahasia perusahaan maka sewajarnya dibentuk tim khusus untuk menyelidiki, bukan malah memaksakan peluncuran produk baru tanpa uji keamanan.
Apa Film M3GAN Menarik?
Ya, menarik. Meskipun bertema kekinian, berbeda dengan tipikal film horor yang dibuat James Wan sebelumnya, film M3GAN ini cukup menarik. Begitu robot Megan muncul, efek tegang dapat dirasakan penonton hampir di sepanjang film.
Penggambaran tokoh Katty cukup pas dengan usianya yang sedang dalam masa memberontak. Tokoh Gemma juga pas sebagai tante yang ingin membersamai, tapi masih bingung bagaimana caranya. Tokoh CEO sepertinya memang dibuat sebagai tokoh menyebalkan ya.
Latar film ini hanya beberapa tempat, rumah Gemma, kantor dan perkemahan. Ketiganya dibalut suasana kelam khas film horor. Seram.