Alurnya yang maju-mundur justru semakin membuat penasaran. Tenang saja, meskipun maju mundur tapi penonton akan cepat paham karena cerita hanya berfokus pada dua tokoh utama, Sarasa Kanai dan Fumi Saeki.Â
Permasalahan dalam film ini akan dikupas selapis demi selapis. Timing yang tepat akan membuat rasa penasaran penonton terjaga disepanjang film.
Latr belakang tokoh utama juga akan dijelaskan sedikit demi sedikit hingga kemudian diperoleh gambaran lengkap yang menjawab pertanyaan "mengapa" dari penonton.
Cukup Satu Orang Saja yang Mengerti
Rupanya The Wandering Moon bukan film detektif atau misteri. Film ini justru mengangkat beberapa isu sosial yang sering terjadi di masyarakat.Â
Salah satunya adalah tentang kekerasan fisik dan verbal serta trauma yang mengikutinya. Trauma tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku korban. Bahkan tak jarang korban kekerasan justru 'kecanduan' dan jatuh ke lubang yang sama.
"Sarasa, Kau adalah milikmu sendiri. Jangan biarkan siapapun memilikimu." (Fumi Sekai)
Film ini juga mengangkat tema tentang keluarga yang tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan anak-anak yang harus menerima akibatnya.
"Aku adalah akar pohon yang lemah."Â (Fumi Sekai)
The Wandering Moon pada akhirnya berkisah tentang penerimaan. Kisah tentang orang-orang yang tidak memiliki tempat di masyarakat dan harus mencari sendiri tempat yang nyaman bagi jiwa mereka.Â
Bagi Sarasa Kanai dan Fumi Sekai, cukup satu orang saja yang menerima mereka, maka mereka bisa merasa kuat dan bahagia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!