- Kehadiran biaya produksi yang tinggi dan tidak terkendali.
  - Tantangan dalam mencapai titik impas dan memaksimalkan keuntungan.
  - Ketidakjelasan mengenai hubungan antara volume penjualan, biaya, dan keuntungan.
Salah satu masalah dalam Cost Volume Profit Analysis (CVP) adalah keterbatasan analisis CVP dalam menghadapi perubahan besar dalam volume produksi yang berada di luar rentang yang relevan. Hal ini dapat menjadi bahaya besar apabila manajer hanya mengandalkan analisis CVP sederhana dalam membuat keputusan besar. Selain itu, analisis CVP juga memiliki beberapa asumsi, seperti harga jual, biaya variabel, dan biaya tetap per unit yang konstan, sehingga analisis ini tidak selalu akurat dalam situasi yang kompleks.Â
Namun, analisis CVP tetap penting dalam perencanaan keuangan bisnis karena dapat membantu manajemen dalam menentukan unit yang harus dijual untuk mencapai laba yang diinginkan, serta menambah ketepatan dalam perencanaan dan penganggaran. Analisis CVP juga dapat membantu manajemen dalam menentukan alternatif yang bisa diambil untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi dan menentukan penjualan yang harus diperoleh untuk mencapai target laba yang ditetapkan.Â
Oleh karena itu, meskipun memiliki keterbatasan, analisis CVP tetap penting dalam membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat tentang strategi jangka pendek dan menjaga kelangsungan bisnis selama masa sulit, seperti pandemi COVID-19.
Objective (What is the objective?)
  Tujuan dari analisis Cost Volume Profit (CVP) untuk Sambal Cumi adalah:
  - Menentukan titik impas (break-even point) dan tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapainya.
  - Menganalisis hubungan antara volume penjualan, biaya, dan keuntungan.
  - Mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan profitabilitas melalui pengendalian biaya atau peningkatan volume penjualan.