“Apa mereka temenan kali ya,”pikir Najwa.
Pengamen itu turun begitu bus berhenti di pemberhentian bus, hanya pemberhentian liar. Tidak seperti kemaren, ia belum menghitung uangnya. Beruntung bagi Najwa, sebagian penumpang juga ikut turun di pemberhentian itu. Sepertinya mereka telah sampai di tujuannya. Najwa akhirnya pindah duduk di kursi kosong terdekat.
Najwa melihat keluar jendela, sepertinya ia haus. Ia ingin sekali membeli minuman yang ada di warung di pemberhentian itu, namun takut bus akan jalan. Najwa menimbang-nimbang sejenak, lalu akhirnya memutuskan keluar dari bus dan membeli minuman.
Najwa tak sengaja melihat pengamen cilik yang baru saja keluar dari busnya tadi, dihampiri oleh pengamen yang usianya lebih tua darinya. Mungkin seusia Najwa.
Terlihat dari gerak-geriknya dengan kasarnya pengamen yang lebih tua itu meminta uang kepada pengamen cilik tadi. Dan dengan ketakutan, ia menyerahkannya.
Walaupun sempat menolak, namun pengamen cilik tadi terdesak karena terus diancam. Kemudian pengamen yang lebih tua itu mendorong pengamen cilik itu hingga terjatuh. Entah terdorong oleh apa, tiba-tiba Najwa berteriak.
“Hei,”suara lantangnya tak sengaja berbarengan dengan suara beberapa pengamen cilik dan remaja lainnya yang ada di dekatnya. Mereka sama-sama meneriaki pengamen yang memalak pengamen cilik tadi. Spontan pengamen dewasa yang memalak tadi kaget dan berlari menjauh.
“Kamu gak papa?”tanya Najwa sambil menghampiri pengamen cilik yang terjatuh tadi.
“Gak papa Kak,”jawabnya.”Tapi uang saya diambil semua sama dia,”ceritanya sedih.”Padahal uang tadi udah susah-susah saya kumpulin buat beli mainan,”lanjutnya tambah memelas.
“Lagian kamu dibilangin gak percaya, jangan itung uang di jalan, itungnya di bus aja,”salah seorang gerombolan pengamen yang menghampirinya memarahinya. Pengamen yang sama yang meneriaki pengamen yang memalak tadi. Sepertinya Najwa kenal, seperti pengamen yang pertama kali ditemuinya.
“Abisnya buru-buru,”tiba-tiba si pengamen cilik yang dipalak tadi terisak,”Sekarang malah gak punya uang buat ongkos pulang,”