Mohon tunggu...
Anis Setiati Sukono Putri
Anis Setiati Sukono Putri Mohon Tunggu... Tentara - TNI

Nama : Anis Setiati Sukono Putri NIM : 46123110031 Fakultas : Psikologi Mata Kuliah : Kewirausahaan 1 Dosen :Prof. Dr. Apollo, AK.,M.Si Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Breakeven Point Analysis Proposal Bisnis Korean Potato Cheese Bread

11 Mei 2024   14:28 Diperbarui: 11 Mei 2024   16:27 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan 

      Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali masyakarat dalam memenuhi hidupnya sehari-hari dengan berbisnis atau mempunyai usaha (UMKM). Sehingga memiliki usaha bisnis juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan agar tidak jatuh dan terus berjalan dari waktu ke waktu. Mengingat juga saat ini, pelaku usaha sudah banyak sekali sehingga perlu adanya strategi yang perlu dilakukan untuk dapat bersaing baik secara nasional ataupun internasional. Setiap usaha, memiliki harapan yang tinggi agar dapat terus berkembang sangat pesat. Perkembangan usaha pada dasarnya menginginkan tercapainya tujuan untuk memperoleh laba dan menjaga kontinuitas usahanya, adanya hal tersebut memaksa pengusaha untuk bekerja keras agar mampu bertahan hidup dan mencapai laba yang maksimal. Perencanaan laba artinya manajemen mampu merencanakan laba yang diinginkan dengan kapasitas produk yang dimiliki (Mulyanto,2022).

    Dengan besar laba tentu dapat diukur dengan batasnya minimal produksi atau jumlah total keseluruhan produksi. Sehingga dalam hal ini, manajemen perlu merencanakan atau menentukan jumlah produk yang harus dijual untuk mendapatkan keuntungan. Dikarenakan, besar kecilnya laba perusahaan juga menjadi penentu sukses atau tidak menajemen operasional mengelola perusahaan atau usaha mikro (UMKM) (Simamora,2022). Faktor-faktor tingkat penentu tinggi atau tidaknya laba usaha adalah harga jual, biaya, serta volume penjualan. Maka dari itu, ketiga faktor itu sangat saling berkaitan dalam mengambil keputusan kebijakan perusahaan untuk dimasa depan (Tomu,2017).

    Adapun cara atau teknik dalam manajemen untuk menentukan volume produksi yang dapat menutupi total biaya untuk menghindari kerugian adalah dengan cara analisis titik impas yang diartikan setiap perusahaan tidak akan memperoleh laba atau tidak menerima menderita rugi (penghasilan sama dengan total biaya), analisis ini juga mampu memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan, informasi mengenai biaya yang dibebankan kepada perusahaan, serta memberi petunjuk bagaimana merencanakan laba perusahaan. Produk Korean Potato Cheese Bread adalah produk UMKM makanan kekinian. Proses produk ini dilakukan dengan cara massal dan tidak perlu menunggu PO dikarenakan produk ini dapat dipesan melalui e-commerce dan toko online shop. Faktor yang mempengaruhi laba adalah jumlah volume dan harga produksi, sedangkan faktor harga adalah harga bahan baku, serta faktor yang mempengaruhi volume produksi adalah permintaan produk

    Selain itu, masih banyak sekali baik perusahaan atau bahkan UMKM yang tidak mengimpltasikan Titik Impas dalam manajemen operasional mereka. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk membahas mengenai " Diskursus Breakeven Point Analysis Proposal Bisnis Korean Potato Cheese Bread"

bep-unit-663f1c80147093736978aa02.jpeg
bep-unit-663f1c80147093736978aa02.jpeg

HASIL DAN PEMBAHASAN 

  • Pengertian BEP (Break Event Point)

     BEP atau Break Even Point adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada laba atau rugi. Ini adalah titik di mana perusahaan mencapai titik impas atau "break even", di mana tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari operasi bisnisnya. Dalam analisis bisnis, mengetahui BEP penting karena membantu manajemen dalam membuat keputusan terkait harga, volume penjualan, dan strategi bisnis lainnya (Widayani, 2022).

  • Pentingnya Analisis Break Event Point Pada Produk 

    Analisis Break Even Point (BEP) penting dilakukan pada produk karena memberikan pemahaman yang mendalam tentang kesehatan finansial produk tersebut dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisis BEP menurut (Ellyanto, 2022):

  • Menentukan Kebutuhan Penjualan : Analisis BEP membantu menentukan jumlah minimum produk yang harus dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Ini membantu dalam merencanakan strategi penjualan dan pemasaran.
  • Menilai Risiko; Dengan mengetahui BEP, perusahaan dapat menilai risiko keuangan yang terkait dengan produk tersebut. Jika BEP tinggi, artinya ada risiko besar terkait dengan profitabilitas produk.
  • Menghitung Harga Minimum: Analisis BEP membantu menentukan harga minimum yang harus diberlakukan agar mencapai titik impas. Ini penting untuk menetapkan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi dan biaya operasional.
  • Membuat Keputusan Investasi: Analisis BEP membantu dalam mengevaluasi apakah investasi dalam pengembangan produk atau produksi tambahan layak dilakukan. Jika BEP tinggi, mungkin diperlukan investasi lebih lanjut untuk menurunkan biaya produksi atau meningkatkan volume penjualan.
  • Monitoring Kinerja: Analisis BEP juga digunakan sebagai alat untuk memantau kinerja produk dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan penjualan aktual dengan BEP, perusahaan dapat menilai apakah produk tersebut berhasil mencapai target atau tidak.

    Dengan melakukan analisis BEP, perusahaan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan finansial produk dan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan profitabilitasnya.

  • Tahap-Tahap Menggunakan BEP (Break Event Point)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun