Mohon tunggu...
Anissa Citra Anjani
Anissa Citra Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lika-Liku Partai Demokrat dalam Mencari Rumah untuk Singgah

26 September 2023   21:09 Diperbarui: 26 September 2023   21:23 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
detikNews "Potret Prabowo Berkemeja Biru Sambut SBY di Hambalang"

Hingga saat ini, dapat dilihat bahwa anggota koalisi terbesar saat ini ada pada bakal calon presiden Prabowo Subianto, yaitu terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora, serta Partai Demokrat. 

Bergabungnya Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju tentu memberikan keuntungan elektoral yang diperoleh. Seperti, bertambahnya basis konstituen koalisi yang nantinya akan disinergikan dengan baik serta dapat memperoleh suara, sehingga peluang untuk menang pun semakin besar. 

Diketahui bahwa kerja sama antara PAN, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan juga Partai Golkar sudah pernah terjalin dalam pilpres sebelumnya sehingga dalam proses pendekatan dan penyesuaian Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju berjalan dengan mudah.

Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024, sudah hampir dibuka kurang dari satu bulan. Hingga saat ini pun belum ada tanda-tanda bakal capres Prabowo Subianto bersama dengan koalisinya mengumumkan siapa yang akan mendampingi Prabowo. 

Dukungan Partai Demokrat kepada bakal capres Prabowo Subianto dinilai belum tentu menjadikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres). Dalam wawancara bersama Metro TV pada 18 September 2023, Ujang Komarudin, seorang analis politik menyampaikan "mendorong AHY sebagai cawapresnya Pak Prabowo ini agak berat dan agak sulit. Kenapa? Karena Koalisi Indonesia Maju, sudah punya skema cawapres Prabowo itu siapa." 

Diartikan bahwa kemungkinan AHY diangkat sebagai cawapres minim sekali, karena skema atau agenda rencana Koalisi Indonesia Maju sudah dibuat dan dirancang sebelum partai Demokrat bergabung dalam Koalisi. Kemudian, dari pihak bakal capres Prabowo dan tim sedang mempertimbangkan suara Nahdliyyin (NU) terutama daerah Jawa Barat dan Jawa Timur yang dianggap sebagai daerah penentu kemenangan pemilu yang akan datang.

Herzaky menyebutkan, Partai Demokrat menghormati partai-partai politik yang terlebih dahulu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Bergabungnya Partai Demokrat kepada Prabowo pun AHY tidak lagi diajukan sebagai bakal calon wakil presiden. 

Partai Demokrat ingin fokus pada perebutan kursi menteri ataupun jabatan lain dan berfokus pada kepentingan masyarakat luas, bukan pribadi. Dalam deklarasinya, AHY turut menyampaikan agar koalisi ini terjaga hingga akhir perjuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun