Tak lama, tiga mobil berhenti di depan rumah. Tak biasanya mereka datang berbarengan. Barangkali mereka sengaja janjian. Bu Rusmi membuka pintu lebar-lebar, menyambut anak, menantu serta cucu-cucu kesayangan datang.
"Nenek ...," teriak kelima cucu bu Rusmi berbarengan.Â
Mereka berebut pelukan. Dua anak perempuan dari Arini, anak sulung bu Rusmi. Satu anak lelaki dari Dewi anak nomor dua. Serta satu anak lelaki dan satu anak perempuan Rita, anak nomor tiga bu Rusmi.
Di rumah sederhana itu, mereka terbiasa berkumpul. Meski anak-anak bu Rusmi telah bahagia dengan kehidupan keluarga sendiri-sendiri, mereka tidak pernah lupa dengan orang tua yang mereka miliki.Â
Setiap ada hari libur mereka datang. Tempat tinggal yang lumayan jauh dari kampung halaman di masa kecil, tak menjadi hambatan untuk mereka setia berkunjung. Sebab ibu mereka adalah ibu luar biasa yang tak akan mungkin pernah mereka lupakan.
Hari ini, bu Rusmi memahami sebuah pelajaran hidup yang luar biasa besar. Bahwa memiliki anak-anak yang berbakti adalah sebenar-benar rezeki dari illahi. Mereka adalah harta terindah.
Kaohsiung, 5 Mei 2019