Mohon tunggu...
Anis FitriaUlfa
Anis FitriaUlfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Teknik Informatika di Universitas Mercu Buana

Nama : Anis Fitria Ulfa , NIM : 41521010157 Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG, Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplikasi Pemikiran (A) Bologna, John Peter, (B) Robert Klitgaard

31 Mei 2023   12:22 Diperbarui: 31 Mei 2023   12:22 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi 

Secara umum, korupsi dapat disebabkan oleh banyak factor yang mempengaruhi, termasuk sifat psikologis seseorang. Bahkan ada orang-orang terhormat di lingkungan sekitar yang juga melakukan korupsi. Kaum behavioris menyatakan bahwa lingkungan sangat mendorong seseorang untuk melakukan korupsi dan mengalahkan sifat baiknya yang telah menjadi sifat atau karakteristik pribadinya. Lingkungan dalam hal ini memberikan dorongan dan bukan hukuman kepada seseorang yang menyalahgunakan kekuasaannya. Studi empiris tentang korupsi mengkonfirmasi asumsi ini. Menurut Sudirman (2013), faktor penentu korupsi berasal dari tiga aspek: yang pertama kerusakan lingkungan makro (negara) di mana sistem hukum, politik, kontrol, transparansi rusak, lalu yang kedua pengaruh iklim korupsi pada kelompok atau departemen tingkat, dan yang ketiga ialah faktor kepribadian. Jadi, cukup jelas bahwa lingkungan secara tidak langsung sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang untuk melakukan tindak korupsi.

Manusia saat ini sedang menjalani hidup ditengah kehidupan yang sangat materialistis. orang disebut sebagai kaya atau sukses adalah ketika mereka memiliki sejumlah kekayaan yang kelihatan dalam kehidupan sehari-hari. ketika sesorang menempati suatu ruangan untuk dapat mengakses kekayaan, maka seseorang akan melakukannya dengan maksimal . di dunia ini banyak sekali orang yang mudah tergoda dengan kekayaan. Persepsi tentang kekayaan sebagai ukuran kesuksesan seseorang, menyebabkan seseorang akan memperjuangkan kekayaan itu tanpa memperhitungkan bagaimana kekayaan tersebut diperoleh.

Dalam banyak hal, penyebab seseorang melakukan korupsi ialah:

(1) Lemahnya pendidikan agama, moral, serta etika

(2) tidak adanya sanksi yang keras terhadap pelaku korupsi

(3) tidak adanya suatu sistem pemerintahan yang transparan (good governance)


(4) faktor ekonomi

(5) manajemen yang kurang baik dan tidak adanya pengawasan yang efektif dan efisien (6) Modernisasi yang menyebabkan pergeseran nilai-nila kehidupan yang berkembang dalam masyarakat.

Berikut adalah penyebab faktor korupsi di indonesia, yaitu:

1. perilaku individu

Jika dilihat dari sudut pandang koruptor,  karena koruptor dapat melakukan tindakan korupsi  dapat berupa dorongan  internal, dalam  bentuk  keinginan  atau  niat  dan melakukannya  dengan  kesadaran  penuh. Seseorang  termotivasi  untuk  melakukan korupsi, karena antara lain  sifat  rakus manusia, gaya hidup konsumtif, kurangnya keagamaan, lemahnya moralitas dalam menghadapi godaan korupsi, serta kurangnya etika sebagai pejabat. Menurut Undang-Undang  No.  20  Tahun  2001  dan  Undang-Undang    No.  31  Tahun  1999  korupsi dilakukan terpaksa karena tidak memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kehidupan, sehingga  korupsi  ini menjadi  alternatif  untuk dapat memenuhi  kebutuhan  tersebut.  Tetapi ,sangat  irasional  jika  pejabat  negara  tidak memiliki uang karena pada kenyataannya para pejabat  pemerintah  dibayar  oleh  negara dengan  nilai  yang  cukup  tinggi   kurang lebih puluhan juta rupiah atau bahkan ratusan jutar upiah setiap bulannya. Penyebab sebenarnya dari korupsi adalah kepuasan dengan gaji, kepuasan gaji didasarkan kepada gagasan bahwa seseorang akan puas dengan gajinya ketika persepsi gaji dan apa yang mereka anggap tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun