2. Ferdinand De Saussure
Teori semiotika ini di cetuskan oleh Ferdinand De Saussure, dalam teori ini, semiotika dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian (dikotomi) yang artinya penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dipandang  sebagai bentuk atau wujud secara fisik yang dapat dikenali dalam bentuk karya arsitektur, sedangkan pertanda dapat dilihat sebagai makna yang diungkapkan oleh suatu konsep, fungsi atau nilai. Keberadaan semiotika saussure merupakan hubungan antara penandan dan petanda yang berdasarkan konvesi, yang bisa disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi merupakan sistem tanda yang mempelajari hubungan elemen tanda kedalam sebuah sistem berlandaskan pada aturan atau konvensi tertentu.
3. Roland Barthes
Roland Barthes mengembangkan dan membagi semiotika kedalam dua tingkatan pertandaan, yakni :
a. Tingkat Denotasi
Denotasi iyalah tingkatan pertandaan yang menggambarkan suatu hubungan penanda dan petanda yang sebetulnya, menghasilkan makna eksplisit, pasti, dan langsung.
b. Tingkat Konotasi
Konotasi  iyalah tingkatan pertandaan yang menggambarkan tentang suatu keterkaitan penanda dan petanda yang mana di dalamnya bekerja makna yang tidak eksplisit, tidak pasti, dan tidak langsung.
4. Menurut Tinarbuko
Menurut Tinarbuko (2008), semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda yang tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana tanda tersebut bekerja dan menciptakan makna
5. Christomy dan Yuwono