Mohon tunggu...
Anisa Lestari
Anisa Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah pribadi yang menyukai organisasi baik di sekolah maupun diluar sekolah, karena dengan berorganisasi saya dapat menjalani relasi dengan orang baru. Dengan pengalaman organisasi yang saya miliki saya yakin dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UAS Asuransi Syariah Riview Skripsi

23 Mei 2024   17:59 Diperbarui: 23 Mei 2024   18:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Mar'at, menafsirkan bahwa persepsi merupakan pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisinya. Aspek kognisi merupakan aspek penggerak perubahan karena informasi yang diterima akanmenentukan perasaan dan kemauan untuk berbuat. Jadi komponen kognisi akan berpengaruh terhadap prediposisi seseorang untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap suatu, yang merupakan jawaban atas pertanyaan apa yang dipikirkan atau dipersepsi tentang tersebut.

Menurut Jack L Plano dan kawan-kawan, mengatakan bahwa persepsi mencakup dua proses kerja yang saling berkaitan, pertama menerima kesan melalui penglihatan, sentuhan dan indera lainnya; dan kedua menafsirkan atau menetapkan arti atas kesan-kesan dengan struktur pengertian (keyakinan relevan yang muncul dari pengalaman masa lalu) seseorang dengan struktur evaluatif (nilai-nilai yang dipegang seseorang). Persepsi bukanlah suatu proses yang sama sekali tersirat, karena sambutan terhadap penilaian berbagai isyarat indera dapat terjadi dibawah ambang kesadaran.

Berdasarkan persepsi yang disampaikan oleh Ibu Harliati dapat kita ketauui jenis persepsi yang digunakan oleh Ibu Harliati adalah persepsi sosial yang dengan prinsip berdasarkan pengalaman yang di pengaruhi okeh faktor fungsional yang juga mempengaruhi masa lalu seorang individu yang hanya mengenal asuransi konvensional. Jadi, dapat disimpulkan Ibu Harliati belum mengenal asuransi syariah karena kurangnya pemahaman dan juga pengalaman terkait asuransi.

Berdasarkan persepsi yang disampaikan oleh Ibu Yusneni dapat kita ketauui jenis persepsi yang digunakan oleh Ibu Yusnesi adalah persepsi sosial yang dengan prinsip berdasarkan pengalaman yang di pengaruhi okeh faktor fungsional yang juga mempengaruhi masa lalu seorang individu yang hanya mengenal asuransi konvensional. Jadi, dapat disimpulkan Ibu Yusneni masih kurang paham mengenai asuransi syariah

Berdasarkan persepsi dari Ibu Nuraziza dapat kita ketahui bahwa jenis persepsi yang digunakan ialah persepsi sosial dengan prinsip yang bersifat evaluatif yaitu apa yang dipersepsikan itu hal yang nyata akan tetapi hal tersebut juga masih diragukan. Adapun faktor yang memepengaruhinya ialah faktor fungsional yang juga mempengaruhi masa lalu seorang individu yang hanya mengenal asuransi konevnsioanl. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ibu Nuraziza masih kurang memahami mengenai asuransi syariah sehingga beliau mengatakan bahwa asuransi syariah sama saja dengan asuransi konevnsional.

Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan oleh Bapak Herman dapat kita ketahui jenis persepsi yang digunakan ialah persepsi sosial dengan prinsip yang bersifat dugaan. Karena Bapak Herman menduga bahwa asuransi syariah pengurusnya sangat rumit padahal beliau belum pernah menggunakan asuransi syariah. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsinya ialah faktor fungsional yang dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan pelayanan. Jadi dapat disimpulkan Bapak Herman masih kurang memahami tentang asuransi syariah sehingga beliau lebih memilih asuransi konvensional dibandingkan asuransi syariah.

Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan oleh Bapak Wahyudin dapat kita ketahui bahwa jenis persepsi yang digunakan ialah persepsi sosial dengan prinsip yang berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek. Adapun faktor yang digunakan ialah faktor fungsional yang berasal dari kebutuhan dan pengalaman seorang individu. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bapak Wahyudin sudah memahami mengenai asuransi syariah dan beliau membutuhkan asuransi yang terhindar dari praktek-praktek yang dilarang agama maka dari itu beliau lebih memilih untuk menggunakan asuransi syariah.

Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan oleh Ibu Andi Hasa dapat kita ketahui bahwa jenis persepsi yang digunakan ialah persepsi sosial dengan prinsip yang berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek dan faktor yang mempengaruhi ialah faktor fungsional. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ibu Andi Hasda juga sudah memahami mengenai asuransi syariah dan lebih memilih untuk menggunakan asuransi syariah karena sudah jelas terhindar dari larangan agama,

Ada beberapa alasan juga yang menyebabkan masyarakat Desa Bilante tidak memilih untuk berasuransi syariah dikarenakan lokasi keberadaan asuransi syariah cukup jauh dari lokasi prnrlitian. Sehingga masyarakat enggan melakukan asuransi syariah. Masyarakat yang emmpunyai asuransi syariah itupun ia dapatkan dari bank, apabila mereka melakukan peminjaman baik di Bank Konvensional maupun Bank Syariah. Masyarakat berharap agar pihak asuransi bisa memberikan jasa dan pelayanannya yang bisa memberikan kemudahan dalam melakukan asuransi.

Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan oleh Bapak Misbahuddin dapat kita ketahui bahwa jenis persepsi yang digunakan ialah persepsi sosial dengan prinsip yang berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek dan faktor yang mempengaruhi ialah faktor individu. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bapak Misbahuddin memberikan sebuah saran kepada asuransi syariah untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui dan memahami mengenai asuransi syariah.

Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa alasan yang membuat masyarakat kurang paham dengan asuransi syariah yaitu pertama istilah yang digunakan dalam asuransi syariah masih asing di telinga mereka karena istilah di asuransi jarang ia dengar sehingga hal ini menyebabkan kesulitan bagi mereka dalam memahami asuransi syariah. Kedua, masyarakat sudah terbiasa menggunakan asuransi konvensional karena dari dulu mereka sudah menggunakan asuransi konevnsional. Ketiga, lokasi asuransi syariah yang sulit untuk dijangkau sehingga menyebabkan masyarakat yang ingin berasuransi kesulitan dalam mendaftarkan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun