Mohon tunggu...
Anisa kamila sari 25
Anisa kamila sari 25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa s1 prodi ekonomi islam uin smdd bukittinggi

Halo saya anisa kamila sari , menepuh pendidikan tinggi strata 1 di uin bukittinggi pada prodi ekonomi islam.saya tertarik terhadap hal-hal seputar ekonomi dan finansial masyarakat.menulis bagi saya merupakan sebuah kesenanangan dan hal yg baik untuk menambah wawasan saya 🙂😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertumbuhan Ekonomi Kota Bukittinggi sebagai Kota Wisata Pasca pandemi

31 Oktober 2022   06:08 Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:41 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 PERTUMBUHAN EKONOMI BUKITTINGGI SEBAGAI KOTA WISATA PASCA PANDEMI COVID 19

 

Anisa kamila sari 

Jurusan ekonomi islam,febi uin sjech m djamil djambek bukittinggi

Abstrak 

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator yang bisa di jadikan salah satu acuan untuk melihat kualitas negara kita pada setiap tahunnya. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonomi naik tentu kita harus mengetahui lebih dahulu bagaimana model model pertumbuhan ekonomi tersebut.

Kota Bukittinggi berada di provinsi Sumatera Barat. Kota Bukittinggi tidak memiliki potensi sumber daya alam, tetapi memiliki potensi lain, seperti kondisi alam yang indah, udara yang sejuk, situs peninggalan sejarah, dan lokasinya yang strategis, yang membuatnya tujuan wisata yang potensial. Industri pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor terpenting di Kota Bukittinggi karena potensinya untuk menjadi penggerak ekonomi utama kota.Wabah virus corona yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan hidup kemakmuran suatu bangsa dalam jangka panjang, khususnya di Indonesia. sektor ekonomi, melalui pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah untuk mengganggu siklus kelangsungan hidup dan penghidupan masyarakat.

Industri pariwisata di Bukittinggi merupakan salah satu sumber pendapatan PDRB terbesar bagi APBD, artinya industri pariwisata di Bukittinggi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Akibatnya, masyarakat memiliki akses yang tinggi terhadap kerumunan  berkat pariwisatanya yang menarik banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar kota. jumlah pengunjung yang besar, aksesnya untuk sementara dibatasi, sehingga menghambat pertumbuhan ekonominya secara tidak langsung.

Kata kunci: pertumbuhan ekonomi, wisata, pasca pandemic.

 

 

 

 

Pendahuluan

  • Pembangunan ekonomi, secara konseptual, mengacu pada perubahan yang diukur dengan meningkatkan kegiatan  produksi barang serta pelayanan di samping ekspansi ekonomi , serta kebutuhan untuk penyesuaian tambahan pada dalam aspek - aspek prilaku  ekonomi. Pertumbuhan, di sisi lain, adalah perubahan jangka panjang yang terjadi secara perlahan dan pasti melalui peningkatan anggunan dan populasi. Inilah yang dikenal sebagai model pembangunan dan berlaku di seluruh dunia tanpa terkecuali dalam perkembangannya, hanya secara lahiriah pada manusia, sisi non material seperti aspek agama, sosial, dan keimanan tidak mendapat tempat dalam konstelasi ini. Menurut Schumpeter, perkembangan merupakan perubahan yang terjadi spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang menggantikan dan merubah situasi keseimbangan yang ada. Tujuan dari pembangunan yang berdasar pada materialisme yang pasti bukan untuk kesejahteraan manusia, namun berfungsi sebagai komponen pengisi.[1]

 

Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang menjadi ikon pariwisata dengan julukan Parjis Van Sumatera. Kota ini tentu menjadi tempat wisata yang tidak bisa dilewatkan apabila Anda berkunjung ke daerah Sumatera Barat. Ada banyak hal yang menjadi daya tarik di kota ini, antara lain keindahan kekayaan alam, kekayaan sejarah, sosial budaya hingga kuliner, serta topografi kota yang menjadi daya tarik utama. [2]Wisata kota bukittinggi pada saat pademi mengalami penurunan yang cukup dratis, akibat kebijakan -kebijakan yang dilakukan oleh pemko bukittinggi seperti PSBB berakhir dengan penutupan tempat wisata tersebut.namun setelah pademi pemko Kembali membuka secara bertahap dan berujung normal  seiring dengan meredanya wabah penyakit covid 19  sehingga para wisatawan  mulai berkujung lagi  ke kota bukittinggi setelah 2 tahun fakum.oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisi spertumbuhan ekonomi bukittinggi sebagai kota wisata pasca pandemic covid 19

 

Metode penelitan 

 

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode kuliatatif karena pengambilan data diperoleh dari observasi lapangan.

 

Hasil penelitian

 

Setiap pelaksanaan pembangunan di sebuah daerah pasti memiliki tujuan, dimana salah satunya ialah meningkatkan perekonomian daerah tersebut.  Peningkatan perekonomian tidak hanya bertujuan pada perkembangan dan pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) saja, namun itu juga harus mengingat laju pertumbuhan dan pertambahan penduduk. Boediono dalam Tarigan (2004 : 44), menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan pengeluaran perkapita dalam jangka panjang, yang mana persentase pertambahan pengeluaran musti lebih tinggi dari pada persentase pertambahan jumlah penduduk, dan ada kecondongan pertumbuhan ini akan berlanjut dalam jangka panjang.[3]

 

Pemasukan terbesar Kota Bukittinggi berasal dari sector pariwisata. Berdasarkan catatan RKPD kota Bukittinggi diketahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya 30% sampai 40 % berasal dari sektor wisata. Namun, semenjak hantaman pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat berarti. Berbagai kebijakan pembatasan sosial menyebabkan lumpuhnya sistem perekonomian dari sektor ini. Sebagai kota yang menggantungkan perekonomian pada kedatangan wisatawan, Bukittinggi tentu ikut merasakan dampaknya. Hal ini terlihat pada Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Bukittinggi yang menunjukkan laju pertumbuhan perekonomian di Kota Bukittinggi pada Tahun 2020 akan berada pada presentase 5-6 %, namun dampak dari kondisi Covid-19 tingkat perekonomian Kota Bukittinggi kemudian turun pada presentase 1,13%.[4]

 

Setelah meredanya wabah penyakit covid 19 seiring dengan Kembali normalnya aktivitas masyarakat fasilitas-fasilitas umum sudah Kembali dibuka termasuk semua objek wisata dibukittinggi yang membantuk cukup spesifik pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pdbd daerah bukittinggi secara perlahan berdasarkan data dari  berita antara sumbar yang didapat dari wawancara kepala dinas pariwisata pemuda dan olahraga (disparpora) kota bukittinggi

 

Menurut Hendry, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi pada akhir pekan mengikuti new normal mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya akibat pembatasan yang diberlakukan pandemi COVID-19 pada dua tahun sebelumnya. Berdasarkan jumlah tiket masuk yang terjual, seperti kebun binatang Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK), Fort de Fort Kock dan taman panorama, dan lubang Jepang menarik banyak pengunjung. Saat libur lebaran, 4.000 orang mengunjungi tempat wisata baru. Jumlah itu kemudian mencapai 16.000 dan mencapai puncaknya 25.000 hingga 28.000 pengunjung pada 4 Mei 2022.

 

Perkembangan ekonomi kota Bukittinggi secara langsung dipengaruhi oleh peningkatan pengunjung. PAD Bukittinggi terus meningkat seiring dengan lonjakan akses objek wisata berbayar. Pada awal libur Idul Fitri pertama setelah pandemi, diperoleh Rp dari industri pariwisata.80 juta, dan kemudian Rp.360 juta, Rp.Rp. 550 juta600 juta, yang berarti keuntungan yang diperoleh industri pariwisata di kota Bukittinggi dari hari pertama libur lebaran hingga empat hari kemudian akan masuk ke PAD.2 miliar, menunjukkan bahwa pariwisata pascapandemi di Bukittinggi berbeda secara signifikan dari pariwisata pandemi.Akibat perbedaan yang disebabkan oleh virus Covid-19, tingkat ekonomi Kota Bukittinggi turun menjadi 1,13 persen selama pandemi Covid-19. Namun, meningkat menjadi sekitar 5-6% setelah pandemi..[5]

 

 

 

Kesimpulan

 

Bukittinggi merupakan daerah tujuan wisata utama yang menghasilkan antara 30 dan 40 persen pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perdagangan dan pariwisata.

 

Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif yang cukup signifikan terhadap perekonomian daerah. Wajar saja, pengeluaran berbagai kebijakan pembatasan sosial akan melumpuhkan roda perekonomian di daerah yang menjadi pusat perekonomian kedatangan wisatawan. Rencana Kerja Daerah (RKPD) Kota Bukittinggi yang memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi kota akan turun menjadi 1,13 persen pada 2020 akibat kondisi Covid-19.

 

Pasca pandemi COVID-19, peningkatan pengunjung yang sangat besar dari 4000 menjadi 28.000 berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi kota Bukittinggi, dan PAD Bukittinggi terus meningkat. berbayar. awal pertama libur lebaran pasca pandemic pendapat dari sector wisata yang didapat sebesar 80 juta, lalu Rp.360 juta, Rp.Rp. 550 juta600 juta, yang berarti PAD yang diterima dari industri pariwisata di kota Bukittinggi dari hari pertama libur Idul Fitri hingga empat hari kemudian Rp2 miliar, menunjukkan kontras yang mencolok antara pariwisata pandemi dan pascapandemi di Bukittinggi .

 

 

 

Referensi 

 

Antara Sumbar, Pemko Bukittinggi Raup Keuntungan 2M dari Sektor Wisata Berbayar Pasca Pandemi, (https://antarasumbar.com) diakses pada tanggal 28 Oktober Pukul 20.30.

Huda, Nurul dkk 2017. Ekonomi Pembangunan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Nabilla. 2022. Analisis Perubahan APBD Kota Bukittinggi Tahun 2020 Pasca Refocusing Anggaran dalam Rangka Penanggulangan Covid 19 di Kota Bukittinggi. Padang: UNAND.

Potensi Kota Bukittinggi. (http://bukittinggikota.go.id/profil/potensi) Diakses pada 28 Juni 2022 Pukul 15:30.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bukittinggi Tahun 2022.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun