"Serius kak gak apa-apa?"
"Iya. Udah sana duluan. nanti di tinggal Umi."
"Yaudah. aku duluan ya. Cepet nyusulnya." Azila meninggalkan Hasan dan menyusul umi,abi, dan Khasna yang sebentar lagi sampai di pintu keluar.
Mata Hasan masih memperhatikan gadis berkerudung cokelat itu. Sudah mulai sepi dan kemudian gadis itu beranjak dari kursinya. Dengan sigap Hasan bangkit dari duduknya dan menghampiri gadis itu.
"Ehhh, Sorry.. emmm saya Hasan. Boleh minta nomor hapenya?" Hasan yang hampir jatuh karena tersandung tadi berhasil mencegat laju gadis berkerudung cokelat itu.
"Ha?" Gadi situ sepertinya syok.
"Ahh sorry. Emm gini boleh pinjem hapenya sebentar? hape saya hilang mungkin ada di bawah bangku." Hasan menunjuk bekas kursinya tadi. Yang di ajak bicara masih terdiam. "Please, saya buru-buru. itu di tunggu keluarga saya di depan." Hasan menunjuk pintu EXIT.
Diska mengikuti arah tangan laki-laki berkacamata itu. Dengan bingung, ia rogoh kantong celananya dan mengeluarkan handphone Lumianya, membuka kuncinya dan memberikan pada laki-laki berkacamata itu. Di lihatnya laki-laki itu memencet-mencet handpone-nya kemudian terdengar suara M. Shadow menyanyikan 'Dear God'. Dilihatnya pula laki-laki berkacamata itu merogoh kantong celana sebelah kanannya dan mengeluarkan handphone Iphonenya.
"Oh, sudah ketemu handphone saya. Terimakasih banyak ya mbak. Nanti saya hubungin lagi mbaknya untuk ucapan terimakasih. Yaudah saya duluan. Permisi" Pria berkacamata itu kemudian memberikan kembali handphone Diska dan kemudian berlalu.
"Apaan sih dek barusan?" Diska masih terdiam di posisinya.
"Tau mbak. Orang sarap dih.. untung hape lu balik."