Pengertian Psikoloh BelajarÂ
merupakan proses dalam kehidupan yang akan berlangsung secara terus-menerus. Melalui belajar, seorang individu bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Namun, keberhasilan proses belajar itu dipengaruhi oleh perilaku individunya. Keterkaitan antara perilaku manusia dan proses belajar dipelajari lebih lanjut pada psikologi belajar. Lantas, apa teori psikologi belajar itu dan seperti apa pentingnya memahami hal ini untuk guru?
Psikologi belajar merupakan gabungan antara ilmu psikologi dan belajar. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku serta kejiwaan manusia. Ilmu ini mempelajari prinsip perilaku manusia dalam proses belajar atau pembelajaran.Â
Melalui ilmu inilah seorang guru diharapkan mampu mengenali karakter peserta didiknya di kelas, sehingga bisa terbentuk pembelajaran dua arah yang komunikatif.
Pengertian Psikologi Belajar Menurut Para Ahli
Sementara itu, psikologi belajar menurut para ahli mengacu pada psikologi pendidikan. Adapun pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1. Lister D. Crow dan Alive Crow
Ilmu pengetahuan praktis yang berusaha untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku manusia.
2. W.S Winkel
Merupakan salah satu cabang psikologi praktis yang mempelajari syarat-syarat belajar di sekolah, ragam jenis belajar, dan fase dalam semua proses belajar.
3. James Draver
Cabang dari psikologi terapan yang berkenaan dengan penerapan asas-asas penemuan psikologi problema pendidikan ke dalam bidang pendidikan.
Tujuan Psikologi Belajar
Tujuan adanya psikologi belajar ialah sebagai berikut.
Meningkatkan pemahaman tentang perilaku serta potensi peserta didiknya.
Membentuk suasana belajar yang kondusif.
Membantu peserta didik dalam menyelesaikan kesulitannya.
Meningkatkan pemahaman terhadap prinsip pembelajaran.
Mengevaluasi perilaku peserta didik dalam pembelajaran.
Membentuk lingkungan belajar yang edukatif dan efektif.
Menyediakan serta memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses belajar.
Manfaat Psikologi Belajar
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut.
Peserta didik akan mendapatkan bimbingan yang tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.
Guru bisa meminimalisir kendala pembelajaran dengan mengoptimalkan proses belajar peserta didik.
Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran sesuai dengan karakter dan kondisi psikologisnya.
Guru bisa mengatur waktu yang tepat untuk memulai proses belajar.
Guru bisa mengoptimalkan pembelajaran di kelas dengan mempertimbangkan aspek psikologi peserta didik.
Beberapa manfaat tersebut menunjukkan pentingnya psikologi belajar untuk guru yang berdampak pada kualitas akademik peserta didiknya.
Ruang Lingkup Psikologi Belajar
Ruang lingkupnya dibagi menjadi tiga pokok bahasan, yaitu sebagai berikut.
1. Belajar
Ruang lingkup belajar meliputi hakikat belajar itu sendiri, teori belajar, prinsip utama belajar, macam-macam belajar, kegiatan belajar, faktor yang berpengaruh pada belajar, perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, teknik belajar secara efektif, dan sebagainya.
2. Proses belajar
Ruang lingkup proses belajar meliputi tahapan dalam proses belajar, perubahan psikis selama belajar, perilaku belajar kaitannya dengan pengalaman belajar, motivasi dalam proses belajar, dan sebagainya.
3. Kondisi belajar
Ruang lingkup kondisi belajar meliputi keadaan lingkungan fisik, nonfisik, sosial, dan non sosial.
Jenis-Jenis Psikologi Belajar
Psikologi ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Psikologi klinis
Psikologi klinis merupakan ilmu psikologi yang fokus meneliti tentang karakter peserta didik di sekolah selama kegiatan belajar berlangsung. Dengan adanya ilmu ini, guru bisa mengidentifikasi mana saja peserta didik yang berpotensi mengganggu kegiatan pembelajaran.
2. Psikologi kuesioner
Psikologi kuesioner merupakan ilmu psikologi yang dikembangkan berdasarkan informasi dari kuesioner. Contohnya, guru membagikan kuesioner pada peserta didiknya di kelas tentang efektifitas belajar menggunakan metode tertentu. Salah satu kelebihan metode kuesioner ini adalah guru bisa mendapatkan banyak data dalam waktu yang tidak terlalu lama.
3. Psikologi eksperimen
Psikologi eksperimen adalah ilmu psikologi yang dikembangkan dari hasil eksperimen atau pengamatan pada jangka waktu tertentu. Data hasil eksperimen bisa dijadikan acuan oleh guru dalam mengidentifikasi setiap masalah peserta didiknya. Dengan demikian, guru bisa mengetahui kondisi psikologi peserta didiknya. Berbeda dengan kuesioner, eksperimen ini membutuhkan waktu yang lebih lama.
4. Psikologi studi kasus
Psikologi studi kasus dikembangkan dari susunan pengalaman, sejarah, dan kisah peserta didik. Dengan adanya studi kasus, guru mampu menganalisis karakter serta kondisi lingkungan yang membentuk karakter tersebut, misalnya kondisi keuangan keluarga, kondisi orangtua, dan sebagainya.
Lalu, apa perbedaan psikologi belajar dan psikologi pendidikan? Perbedaannya terletak pada objek kajian yang dipelajari. Jika psikologi belajar menitikberatkan pada proses belajar, psikologi  proses mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H