Dia berjalan ke arah Julian. Dan Freya mengutuk dalam hati atas kecerobohan Jessica.
"Kenapa kamu bilang seperti itu Jess... Ahh!!" Freya frustasi.
"Lalu, aku harus bilang apa? Bukannya tujuan kita kemari adalah ingin membuktikan ini semua? Nggak mudah tau jadi aku, orang ketiga dalam keadaan kalian. Apalagi kamu gak bisa berkata-kata. Aku harus memutar otak mau bicara apa lagi. Hah kamu ini..." Sergah Jessica tak sabar.
"Eh tapi... Benar kan seperti yang aku pertaruhkan. Dia benar-benar kenal kamu Freya... Dia menghampiri kita kan." kata Jessica senang. Freya tambah lemas.
"Dan kamu besok harus menunggu dia di sana. Aku yakin dia akan ke sana."
"Tapi Jess... Â Aku mau bicara apa besok??" Freya tertunduk lesu.
"Hei... Bukannya kamu akan bilang minta maaf dan melupakan masalah tabrakan kemarin? Yasudah bilang itu saja besok." Kata Jessica enteng.
"Kamu nggak ngerti perasaanku. Aku pikir itu sudah nggak penting lagi sekarang." Freya mengeluarkan suara tak sabar.
"Yasudah-yasudah, ayo kita pulang dulu. Kamu perlu menenangkan dirimu. Kita diskusikan ini di asrama. Benar kata Will, di sini sangat ramai dan gak aman."
Lalu mereka pulang ke asrama Freya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H