Asam urat sering kali dikaitkan dengan orang tua atau mereka yang sudah lanjut usia, namun faktanya, penyakit ini juga bisa dialami oleh orang muda. Bahkan, semakin banyak kasus di mana orang berusia 20 hingga 30-an tahun mulai mengalami gejala asam urat. Ini menimbulkan kekhawatiran karena penyakit ini umumnya dianggap penyakit usia tua. Jadi, apa yang menyebabkan asam urat di usia muda, dan bagaimana cara mengelolanya?
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh "penumpukan kristal urat" di dalam sendi. Ini terjadi ketika kadar "asam urat dalam darah" terlalu tinggi (hiperurisemia). Biasanya, tubuh memproses dan membuang asam urat melalui ginjal, tetapi ketika produksi asam urat berlebihan atau tubuh tidak mampu mengeluarkannya dengan baik, kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di sendi, menyebabkan peradangan dan rasa sakit.
Penyebab Asam Urat di Usia Muda
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena asam urat meskipun masih muda. Beberapa penyebab utamanya meliputi:
1. Pola Makan yang Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi "purin", seperti daging merah, seafood, serta makanan olahan, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Minuman manis dan beralkohol, khususnya bir, juga dapat memperburuk kondisi ini. Gaya hidup yang penuh dengan makanan cepat saji dan minuman tinggi gula sering menjadi faktor pemicu pada orang muda.
2. Gaya Hidup Sedentari
Kurangnya aktivitas fisik, yang sering terjadi pada mereka yang memiliki gaya hidup sedentari (kurang gerak), dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kadar asam urat.
3. Genetik
Faktor genetik juga berperan dalam risiko terkena asam urat. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami asam urat, kemungkinan besar seseorang akan lebih rentan terkena penyakit ini, bahkan pada usia muda.
4. Dehidrasi
Kurang minum air dapat memperlambat proses pembuangan asam urat dari tubuh melalui urin. Dehidrasi kronis dapat menyebabkan penumpukan asam urat, yang berisiko menyebabkan serangan asam urat.
5. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti diuretik (obat yang meningkatkan pengeluaran urin), dapat meningkatkan kadar asam urat. Selain itu, penggunaan obat-obatan seperti aspirin juga bisa mempengaruhi metabolisme asam urat dalam tubuh.
Gejala Asam Urat di Usia Muda
Gejala asam urat di usia muda tidak jauh berbeda dengan yang dialami orang yang lebih tua. Berikut adalah beberapa gejala utama yang sering dirasakan:
1. Nyeri Sendi
Rasa sakit yang tiba-tiba di persendian, biasanya terjadi di jempol kaki, tetapi juga bisa muncul di pergelangan kaki, lutut, tangan, atau siku. Nyeri ini sering kali muncul pada malam hari dan bisa sangat parah.
2. Peradangan dan Pembengkakan
Sendi yang terkena asam urat biasanya mengalami pembengkakan, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh.
3. Kekakuan Sendi
Setelah serangan asam urat, sendi yang terpengaruh mungkin menjadi kaku dan sulit digerakkan.
4. Serangan Berulang
Asam urat dapat datang dan pergi, tetapi tanpa pengobatan yang tepat, serangan bisa menjadi lebih sering dan lebih parah.
Cara Mengatasi Asam Urat di Usia Muda
Jika Anda masih muda dan didiagnosis dengan asam urat, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola kondisi ini:
1. Perubahan Pola Makan
Mengurangi makanan yang tinggi purin sangat penting. Hindari daging merah, jeroan, makanan laut, dan makanan olahan. Sebagai gantinya, konsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh. Juga, hindari minuman beralkohol, terutama bir, serta minuman manis yang mengandung fruktosa tinggi.
2. Tetap Terhidrasi
Minum banyak air setiap hari dapat membantu tubuh membuang asam urat melalui urin. Dehidrasi dapat memperburuk kondisi asam urat, jadi pastikan Anda minum cukup air, terutama jika Anda sering berolahraga atau tinggal di daerah yang panas.
3. Olahraga Teratur
Berolahraga secara rutin dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko asam urat. Olahraga juga membantu memperbaiki fungsi metabolisme dan mempercepat pembuangan asam urat dari tubuh.
4. Pengobatan Medis
Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengontrol kadar asam urat dalam tubuh, seperti "allopurinol" untuk menurunkan produksi asam urat atau "kolkisin" dan "NSAID" (obat anti-inflamasi nonsteroid) untuk meredakan peradangan dan nyeri saat serangan asam urat terjadi.
5. Hindari Stres
Stres dapat memicu serangan asam urat, jadi penting untuk mengelola stres dengan baik. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau kegiatan yang Anda sukai bisa membantu menjaga pikiran dan tubuh tetap seimbang.
6. Kendalikan Berat Badan
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama asam urat. Menurunkan berat badan secara sehat melalui diet yang seimbang dan olahraga rutin bisa membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah dan mencegah serangan asam urat.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika Anda mengalami serangan nyeri mendadak pada persendian, terutama jika disertai dengan pembengkakan dan kemerahan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dini dapat mencegah serangan asam urat yang lebih parah di masa depan dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan sendi permanen.
Asam urat di usia muda mungkin jarang, tetapi semakin banyak ditemukan karena gaya hidup modern yang penuh dengan makanan olahan, kurangnya aktivitas fisik, dan stres. Dengan pola makan yang sehat, olahraga teratur, serta menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan kadar asam urat, kondisi ini dapat dikelola dengan baik. Jika Anda mengalami gejala asam urat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, sehingga kualitas hidup Anda tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H