Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Ketindihan: Antara Mitos dan Penjelasan Ilmiah

21 September 2024   20:53 Diperbarui: 21 September 2024   22:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Banyak orang yang mengalami ketindihan merasa sangat takut karena halusinasi yang mereka alami sering kali terasa nyata. Ketika otak sedang berusaha bangun dari tidur, tetapi tubuh masih dalam keadaan lumpuh, seseorang bisa mengalami distorsi visual atau pendengaran, yang bisa berbentuk bayangan, suara, atau bahkan sentuhan. Hal ini sering disalahartikan sebagai pengalaman mistis atau paranormal.

Dari sudut pandang ilmiah, halusinasi ini sebenarnya adalah akibat dari peralihan yang salah antara tidur dan terjaga. Otak masih dalam fase REM, tetapi kesadaran sudah mulai kembali, sehingga halusinasi mimpi bisa "bocor" ke dalam kesadaran. Meskipun fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah, banyak budaya tetap mempertahankan mitos-mitos yang terkait dengan ketindihan, karena pengalaman tersebut sangat intens dan emosional bagi orang yang mengalaminya.

Ketindihan adalah fenomena yang umum dan biasanya tidak berbahaya, meskipun sering kali disertai perasaan takut dan tercekik. Meskipun penjelasan ilmiah tentang sleep paralysis sudah ada, cerita-cerita mistis dan kepercayaan supranatural masih sangat kuat melekat di berbagai budaya, termasuk di Indonesia. Mengetahui penyebab dan cara mencegah ketindihan bisa membantu kita memahami bahwa fenomena ini lebih bersifat biologis daripada mistis, meskipun ketakutannya tetap terasa nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun