Bu Enik Rusmiati, foto. Doc.Pri Anis
Yess, tepat dugaan. Bu Enik dan Mbak Nazar tidak keberatan diajak foto bareng. Mereka berdua excited dengan kisah dibalik sepotong bantal itu.
"Pemiliknya kawan saya, sedang dilaporkan kompetitor yang mengerti hukum. Saya membela agar usahanya tidak sampai gulung tikar. Dia punya 16 karyawan packing karena jualannya mengandalkan digital marketing Shopee dan tik tok. Belum lagi karyawan juragannya pemasok bantal, tukang jahit sprei dan sarung bantal, ratusan. Saya memikirkan tenaga kerja itu. Apalagi saya yakin kawan saya itu berada di pihak yang benar, buktinya Pra Peradilan kemarin istrinya menang melawan polisi. Jadi ya ini, saya jadikan ladang amar makruf nahi mungkar. Lewat tulisan, mengabarkan kebenaran," tutur saya.
Mbak Nazar. Foto. Doc.pri
Bu Enik dan Mbak Nazar terbengong, cerita memberondong. Support, bersedia menulis, untuk UMKM katanya. Orang kecil apalagi benar harus dibela, keduanya sepakat.
Perjalanan pamit pulang tak langsung berakhir, seorang kawan lelaki datang Wahyudi, pengawas PLS. Cengkerama sebentar menuju rencana.Â
Saya (Anis Hidayatie), Anis Rohmawati, Siti Nazarotin, Wahyudi, Foto. Doc. Pri
Mampir ke kawan lain yang juga pengusaha UMKM. Pembuat kripik buah sukses, kawan Afatar juga , memiliki gerai menyaksikan 1 ton pisang mentah siap diolah jadi kripik.Â
Pisang pisang siap diolah jadi keripik. Foto, Doc.pri AnisÂ
Sebuah usaha yang berawal dari dendam karena tidak ada lowongan menjadi guru ketika mbak Anis Rohmawati lulus kuliah dulu. Next semoga bisa saya tulis khusus.
Bertemu mbak Anis Rohmawati saya diberi oleh oleh produknya. Â Saat mengantar pulang, disampaikan heran pada bantal yang dibawa mbak Nazar, maka saya tawari juga.
"Itu mbak masih ada 1 di bagasi. Njenengan ambil deh," tutur saya ketika mau melakukan mobil.
Anis Rohmawati dengan bantal Harvestway. Foto. Doc. Pri
Semangat, ternyata mbak Anis Rohmawati mau. Diambillah bantal tinggal 1 dari bagasi berpose pula.
Menikmati angkringan sebelum pulang Foto. Doc pri Anis HidayatieÂ
Laju mobil tidak pula langsung mengantar pulang. Mbak Nazar ngotot membelokkan arah. Angkringan, kami menghabiskan senja menikmati aneka kuliner khas Blitar. Indahnya berkawan, berbagi ceria, cerita juga bantal.Â
Lihat Diary Selengkapnya