Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ditembak Bujang Dam Licin

30 Agustus 2021   05:10 Diperbarui: 30 Agustus 2021   05:54 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak ceruk di Dam Licin

Bebatuan, ilalang, hamparan rumput, ceruk, suara jatuhnya air adalah hal yang paling dirindukan Mbak Day untuk selalu berlama di Dam Licin. Dari terbit fajar hingga tenggelam mentari, untuk sempurna menikmati sering Mbak Day menginap di rumah bu carik demi berburu matahari terbit.

Nyaman yang tiada tara. Makan, minum, menulis berita yang dikirim reporter bisa dilakukan dari tempat itu. Ditemani Shadeeq yang suka memancing ikan, lalu membakar dan menyantap berdua, menyenangkan. Bekerja sekaligus merasakan keindahan, Dam Licin dan Shadeeq, dua hal yang selalu dirindukan.

Tapi menikah? Hal yang sedikitpun tak berani dibayangkan, apalagi dengan bujang yang terpaut hanya 7 tahunan dari sulung jagoan anaknya.

"Ayolah, kita ke pak Modin ya."

Mbak Day masih terpana, tak tahu harus menjawab apa. Bayangan pelaminan, ranjang pengantin yang tlah dilupakan,  kenikmatan, cibiran orang, amarah anak  silih berganti muncul menjadi pertimbangan.

Shadeeq meraih pundak mbak Day, meletakkan kepala mungil itu di pundaknya, sejenak rasa nyaman menjalari relung mbak Day. Perlakuan Shadeeq tak terduga, baru sekali ini setelah ratusan hari dilalui.

Dentam batin dan otak sambung menyambung. "Menikah atau tidak ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun