Melupakan dengan menyibukkan dengan beragam kegiatan. Pramuka salah satunya. Kegiatan yang paling saya suka meskipun tambah membuat penampilan ini jauh dari cantik. Makin hitam saja warna kulit ini.
Saat dewasa beberapa kawan dekat mulai punya pasangan. Ingin juga sebetulnya, tapi tahu diri, jadi ketika ada teman kencan, sering sering saya dijadikan obat nyamuk. Menemani kawan agar boleh keluar sama orang tuanya, melihat mereka pacaran sambil saya mojok baca buku atau koran ditemani minuman.
Ingin punya kekasih, itu yang membuat saya mulai melirik benda-benda yang bisa membuat cantik. Make up saya beli, melihat tutorial di majalah. Belajar mematut diri di cermin kamar secara diam-diam.
Sampai suatu ketika ibu memergoki. Terheran dia melihat peralatan make up yang saya miliki.
"Untuk apa semua ini?"
"Biar kelihatan cantik bu."
"Aih, anak ibu sudah besar rupanya. Kenapa tiba-tiba ingin kelihatan cantik?"
Geragapan aku menjawab pertanyaan ibu. Tak pandai berkelit kukatakan jujur padanya bahwa aku ingin pula punya gandengan seperti kawan-kawan.
Ibu tersenyum lalu melanjutkan ucapan. "Sedang ingin memikat lelaki ya."
Tersipu, tak berani menjawab meski perkataan ibu benar.
"Untuk memikat lelaki, alat make up ini tidak diperlukan. Kecuali kalau kau ingin lelaki hidung belang yang cuma suka penampilan luar saja."