"Loh, loh apa hubungannya."
"Nah, takut kaan, makanya usulkan pencabutan dan aku akan tetap diam. Aku bisa kerja dengan tenang mas juga."
"Tidak mungkinlah sayang, suaraku cuma sendiri, bagaimana mungkin didengar?"
"Kalau begitu kucarikan teman ya?"
"Apa maksudmu?"
"Akan kuajak semua wanita-wanita simpanan anggota dewan untuk ikut bersuara, tidak turun ke jalan apalagi sampai bakar-bakar. Cukup lewat medsos saja."
"Haduh-haduh, jangan begitulah sayang. Sebentar ya, sabar dulu. Mas cari jalan keluar yang enak."
"Okeh, kutunggu 1x 24 jam. Kalau mas terlihat ada indikasi mengabaikan, pasukanku siap bergerak."
Sejuta pikiran mampir memenuhi otak Bambang. Mencari cara memenuhi tuntutan sang istri rahasia tercinta. Tidak ada gerakan apa-apa di bawah pohon cipluk an selain rebahan memandang bintang.
Cara unik Miss Anday menolak Omnibus Law betul-betul telah mampu memadamkan nafsu mencari kutu Bambang. Konsentrasi menemukan jalan keluar dari  situasi simalakama ini. Menuruti Miss Anday berarti melawan konsesus, tidak menuruti rahasia hubungan akan dibongkar.
"Apa yang harus kulakukan?"
Hanya kalimat itu yang berulang kali memukuli otak Bambang. Hingga hujan rintik turun dan mengharuskan keduanya segera angkat kaki dari rebahan.