Padahal Ziko asli dari daratan Lombok ini, Â tapi seperti baru pertama kali saja polahnya. Â Berlari kesana kemari, Â naik turun karang, Â berpose di berbagai tempat. Tak ada lelah. Â " Demi foto ini, " tuturnya ketika saya olok akibat kelakuan hebohnya.Â
Saya maklum,  biasanya dia menjadi relawan ketika bencana datang.  Seperti  gempa beberapa waktu lalu.  Manalah sempat menikmati rekreasi apalagi berfoto  foto seperti saat ini.  Pasti yang ada dalam pikiran dan prioritas kegiatan  adalah membantu korban.  Memikirkan orang lain saja.  Bukan bersenang-senang seperti sekarang  ini.Â
Perjalanan kami kali ini sebetulnya juga bukan untuk pelesiran.  Ada misi literasi yang kami emban. Mbak Leya mengajak saya  kampanye ke daerah- daerah yang dulu terdampak gempa di Lombok Timur. Batu Jong, itu nama dusun pertama  yang kami singgahi pada Senen,  23 Desember 2019 kemarin.  Sebelum akhirnya mobil diarahkan Pak Leo parkir di pantai indah Sembalun. Â
Untuk makan siang, itu tujuan utama pak Leo memarkir kendaraan di pinggir sana. Perut yang berbunyi karena sedari pagi belum terisi nasi membuat kami lahap menyantap makanan. Â Bahwa ada pantai indah yang dia pilihkan untuk tempat kami makan tak jauh dari lokasi, Â ini adalah bonus perjalanan ini. Â Karunia Tuhan yang tak henti saya sukuri.
Suasana damai begitu kental saya rasakan, sempat tidur dan rebahan. Bahkan Mbak Leya bisa pula merekam gambar ditingkah gemericik air sungai yang mengalir, Â natural, suara alam yang sesungguhnya.Â
Karena kerasan, mereka tunaikan solat dzuhur ditempat ini pula. Tidak beranjak mencari musholla di daerah terdekat. Ingin berpuas menikmati elok ciptaan Tuhan lebih lama, Â itu alasan utama.Â