" Aku sudah sadar sayang, Huu sakitnya, minta  ampun."Langsung kuhubungi Ann, menuliskan chat padanya begitu kesadaranku telah pulih kembali dan melihat lagi benda- benda yang ada di ruang rawat inap Osaka Hospital.
Tak ada jawaban, centang satu. Ann kemanakah kau? Gelisah melanda batinku.
" What happened Ojin? Sepertinya kau cemas?" Tom, petugas dari konsulat yang menemaniku tadi memberiku pertanyaan.
"Â I wanna back home Tom. Can you help me?"
" Sure, what can I do for you?"
" Aku ingin pesan tiket pesawat begitu dinyatakan boleh keluar dari Rumah Sakit, kau bantu aku tanya ke dokter ya?"
" Iya, nanti kalau dokternya ke sini. Sekarang kau tidurlah dahulu. Kutemani semalam di rumah sakit ini, besok kita lihat perkembangan. Semoga kondisimu bisa mengindikasikan kau boleh pulang." Jawaban Tom sedikit menenangkan dari gelisahku.
Pukul 19.00 malam Ann baru memberikan jawaban, itu artinya pukul 21.00 di Indonesia.
"Alhamdulillah, sekarang bagaimana?"
"Membaik, tadi perawat memberiku injeksi."
"Jaga diri ya, jaga gerakan."