Jika kalian orang awam yang ingin melihat perkembangan estetika ini, sebenarnya paling mudah ditemukan melalui arsitekturnya. Contohnya, Notre-Dame di Prancis yang masih bergaya pada masa kegelapan Eropa, kota-kota di Arab yang melambangkan kebangkitan Islam, Katedral Santa Maria del Fiore di Italia dengan gaya Renaisans, Basilika Santo Petrus di Vatikan dengan gaya Barok, Pantheon di Paris, dan Istana Westminster di London yang bergaya Neoklasik, Crystal Palace di London yang bergaya Victorian, Empire State Building yang bergaya Art Deco, hingga gaya kontemporer dan arsitektur hijau yang banyak kita lihat di Singapura, gedung UMN di Indonesia, dan masih banyak lagi.
Estetika Abad ke-21: Era Globalisasi
Cukup dengan sejarahnya, kita masuk ke masa kini, yaitu estetika di abad ke-21, dimulainya perkembangan teknologi komputer dan internet yang mewujudkan era globalisasi. Pada masa sebelum ini, informasi tersebar lambat hingga ke luar negeri, tapi di era internet ini, semua hal saling berhubungan. Bahkan dalam hitungan detik, informasi dari Indonesia bisa sampai ke Amerika dengan sangat cepat, bahkan sebelum kita manusia bisa memproses informasi tersebut.
Mulai dari paragraf ini merupakan hipotesaku sendiri, atas estetika yang berkembang di abad globalisasi ini. Di sini aku hanya akan berhipotesis dari segi karya-karya estetika visual saja karena hal itu adalah yang paling aku kuasai dibandingkan karya seni lainnya.
DEFINISI ESTETIKA
Sebelum masuk lebih dalam ke pembahasan estetika visual, aku mau mendefinisikan estetika terlebih dahulu dari sudut pandangku. Di masa sekarang ini, kata "estetik" sudah terlalu banyak disalahgunakan dan di abuse, menjadikan estetika butuh diredefinisi ulang. Estetika sebenarnya adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang Keindahan, Seni, dan Rasa. Dan faktor terbesar yang membedakan antara satu orang dengan yang lainnya adalah pengalaman estetis, persepsi, interpretasi, dan dorongan sosial.
Estetik itu bukan suatu nilai (value) atau suatu tren saja, tapi lebih dari itu. Estetika bersifat subjektif dan kolektif, artinya apa yang estetik di satu kalangan atau wilayah atau ras, belum tentu estetik di golongan lainnya. Sebagai contoh, apa yang dianggap 'cantik' oleh Asia, berbeda dengan yang dianggap 'cantik' oleh negara Eropa. Foto yang dianggap bagus oleh warga Jakarta, belum tentu bagus oleh warga Makassar, dan masih banyak lagi.
Estetika yang bersifat subjektif bisa juga didefinisikan sebagai "idealisme". Dan estetika yang kolektif akan membentuk suatu kesepakatan (contohnya, wanita yang cantik adalah wanita yang memiliki badan tinggi, kulit putih cerah, dan kurus. Sedangkan di zaman dahulu, wanita yang cantik adalah wanita yang berisi. Bahkan di beberapa daerah, wanita yang cantik adalah yang memiliki tato dan tindik yang banyak, dan masih banyak lagi norma kecantikan di masyarakat kita). Hal ini tidak hanya berlaku di dunia offline, tapi juga di dunia online dan di semua bidang, tidak hanya seni visual.
Jika dibahas lebih dalam lagi, maka ada estetika timur dan barat, yang nanti akan aku bahas di blog lainnya lagi, karena bisa menjadi satu bab sendiri.
FILM FOTOGRAFI & DIGITAL FOTOGRAFI
Dimulai dari abad ke-19, sekitar tahun 1830-an, kamera modern pertama dibuat. Sama seperti lukisan, yang dikejar dari teknik menggambar dengan cahaya ini adalah realisme dari suatu objek atau subjek. Perkembangan ini terus berlanjut hingga memuncak di sekitar tahun 2000-an awal, hingga matinya film fotografi, digantikan oleh fotografi digital. Yang pada akhirnya juga memuncak pada tahun 2013-2017an digantikan oleh kamera mirrorless, Sedangkan saat itu kamera mirrorless, atau yang bisa aku istilahkan dengan (direct sensor readout, karena bisa langsung dianalisa per pixel-nya oleh komputasi fotografi) masih dalam tahap pengembangan juga, jadi belum banyak yang menggunakan dan menolak teknologi baru tersebut di awal perkembangannya. Jika ditelusuri hingga tahun 2024, teknologi kamera digital ini sudah mulai mature, dikarenakan perkembangannya yang mulai tidak signifikan lagi beberapa tahun belakangan ini.