Sekali lagi mau pakai logika apapun tidak bisa dipungkiri pemilihan Ma'ruf Amin oleh kubu Jokowi adalah bentuk kekalutan yang luar biasa. Logika para elit partai pendukung Jokowi sama sekali tidak bermain. Hitungan politik tentang Popularitas Jokowi, Elektabilitas Jokowi, Tingkat Kepuasan masyarakat kepada Incumbent dan dukungan  9 mesin partai politik mendadak lenyap dari benak para Elite pendukung Jokowi.Â
Dengan modal sebanyak itu hilang rasa percaya diri Elite pendukung Jokowi. Â Saya pastikan penyebab mereka tiba-tiba tidak yakin dengan kekuatan mereka pada saat para ulama mengeluarkan Itjima untuk Prabowo.
Santer terdengar  Prabowo dan diendorse PAN akan menggandeng Ulama Muda  yang cerdas dan memiliki massa jutaan, Ustad Abdul Somad.  Para elit pendukung Jokowi langsung meriang, terutama dari PDIP.  Trauma kekalahan Ahok di Pilgub DKI 2017 berkelabatan dalam ingatan mereka. Hilang percaya diri mereka. Gawat Darurat nih kalau massa umat islam mampu digerakkan oleh Ustad Abdul Somad.
Akhirnya para elit pendukung Jokowi membuang semua logika yang ada pada mereka. Popularitas Jokowi, Elektabilitas Jokowi, Tingkat Kepuasan Masyarakat dan kemampuan mesin patai  dianggap Nol. Harus disaingin nih UAS di kubu Prabowo. Maka kemudian dipilihlah  Ulama paling senior. Ketua Rais Am PBNU dan juga Ketua  Majelis Ulama Indonesia.  Wow.. ini mah  Mbah Gurunya UAS yang dipasang untuk melawan UAS. Ckckck..
Pilihan itu sesaat memuaskan para elit pendukung Jokowi.  9 Ketua Partai langsung sumringah menanda-tangani dukungan untuk Pencapresan-Pencawapresan. Setelah diresmikanlah pasangan  Jokowi-Ulama ke public.
Gubraakkhhh. Langsung terjadilah Gempa Melanda. Bukannya para pendukung Jokowi semakin bersemangat tapi langsung melempem. Â Hadehh (tepok jidat).. kenapa Kyai Sepuh yang dipasang? Hadeh.. kenapa Partai-partai hebat itu malah memainkan Politik Identitas? Â Ckckck..
Mau dipakai logika apapun juga secara fakta kubu Jokowi  sudah menggunakan ulama untuk menggaet suara pemilih Islam.  Mau pakai logika apapun juga kubu Jokowi sudah memainkan Politik Identitas. Sementara Politik Identitas sendiri sudah dianggap buruk sekali oleh mayoritas pendukung Jokowi. Mereka selama ini sudah men-cap  Gerindra dan PKS selalu memainkan isu ini. buktinya Ahok kalah di Pilgub DKI 2017. Itulah faktanya menurut mereka. Lah kenapa sekarang  Gerindra tidak pakai Ulama eh malah Jokowi yang pake cara primitive itu? Ckckck.
Kenapa begitu? Ya iyalah. Karena kubu Jokowi sangat ketakutan akan kalah di Pilpres 2019.
Jebakan Batman, betulkah itu terjadi?  Ah yang itu  cuman analisa amatiran saja.  Nggak ada itu Jebakan Batman.Â
ini bukan siapa-siapa yang ngomong. Ini Angrybird yang ngomong loh. Yang namanya Jebakan Batman itu nggak ada. Bulshit kalau ada strategi Prabowo untuk membuat Jokowi memungut Ulama jadi Cawapres. Â Yang terjadi itu karena efek ketakutan dari elit pendukung Jokowi saja. Â Nama UAS sudah menjadi momok mereka.
Kekalahan PDIP di 4 Pilgub tertinggi levelnya membuat PDIP dan partai pendukung Jokowi sangat trauma. Pilgub DKI, Pilgub Jatim, Pilgub Jabar dan Pilgub Sumut. Â PDIP kalah total dan memalukan.