PPP juga secara lisan sudah mengatakan pada Timses Anies-Sandi bahwa mereka akan mendukung Anies dengan syarat bila Anies menjadi Gubernur DKI harus menyediakan RTH (Ruang Terbuka Hijau) sebesar 20% dari wilayah DKI. Syarat inipun langsung diterima Timses Anies dan dinyatakan secara resmi oleh Mardani Ali Sera (PKS).
Jadi kesimpulannya untuk saat ini adalah Demokrat dan PAN sudah sangat clear mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno sementara PKB dan PPP sedang dalam progress.
Hal ini dipastikan sudah diketahui PDIP sebagai Partai Pengusung utama pasangan AhoK-Djarot. Tinggal bagaimana mereka merencanakan strategi yang lebih baik lagi untuk memenangkan Ahok.
Bila PKB dan PPP sudah resmi dukung Anies, diatas kertas peta kekuatan Ahok vs Anies kurang lebih menggambarkan pertarungan antara :Koalisi (PDIP-Golkar-Nasdem-Hanura) melawan Koalisi (Gerindra-PKS-Demokrat-PKB-PPP). Prosentase Kekuatan adalah 49%:51%. Kurang lebih seperti itu.
Kondisi ini akan sangat berat untuk PDIP. Bahkan saya pernah memprediksi pada tanggal 10 Februari lalu dalam artikel yang berjudul “Bisa Jadi Tanggal 15 Februari akan Menjadi Neraka Buat PDIP”.
Dalam artikel itu, berdasarkan Hasil Survey Elektabilitas Ahok dan Rano Karno dan berdasarkan analisa pribadi ,saya katakan ada peluang terjadinya kekalahan frontal yang akan diderita PDIP pada Pilgub Banten dan Pilgub DKI dimana dalam kedua Pilgub itu masing-masing Petahana berasal dari PDIP.
Analisa saya itu untuk akhirnya memang terbukti untuk Pilgub Banten. Hasil real count final KPU Banten Jumat lalu Petahana Rano Karno mengalami kekalahan telak dari Wahidin dengan selisih angka suara 1,5%. (sekitar 80 ribu suara). Angka yang akan sulit bila Rano menggugat ke MK.
Kembali lagi ke Pilgub DKI, mari kita tunggu saja strategi apa kira-kira yang akan dijalankan Timses Ahok-Djarot untuk menyikapi peta politik terakhir ini.
Sebenarnya juga, untuk Pilgub DKI 2017 ini memang terlihat ada suatu kondisi yang sungguh memprihatinkan bagi PDIP. Sejak awal dimulai partai penguasa ini sudah babak belur dalam mendukung Ahok.
Mereka harus berkelahi dengan para ABG (LSM dadakan Teman Ahok), harus bertempur dengan FPI dan harus agresif menyerang AHY/SBY. Belum lagi mereka harus pakai “cara kasar” lewat mendagri untuk mengaktifkan kembali Ahok sebagai Gubernur (Terdakwa) DKI.
Cara apa lagi yang akan dipakai PDIP ya? Hehehehe.