HADIRNYA HANYA SEBATAS ANGAN DAN HARAPAN
Sengatan sinar mentari yang semakin memanas, keringat tak henti-hentinya mengalir deras dikulit. Langkah kaki yang semakin cepat hingga hampir berlari, aku berteriak sekencang mungkin untuk bisa menghentikan pak satpam yang hampir menutup gerbang sekolah.
"Tunggu dulu paaak!".
Dengan nafas yang terengah-engah akhirnya aku bisa mengentikan pak satpam.
"jangan ditutup dulu pak! aku mau masuk, lagian juga telat beberapa detik doang"
Dengan senjata wajah memelasku, pak satpam akhirnya luluh dan membuka gerbangnya.
"Ya sudah kalo telat lagi, gak bakalan bapak bukain gerbangnya"
"Makasih pak"
Dengan wajah yang cemas, aku langsung berlari karena khawatir telat masuk kelas.
Sesampainya disana, betapa terkrjutnya aku ketika melihat semuanya sedang bersih-bersih kelas.
"Ya ampun aku lupa kalau hari ini jadwalnya bersih-bersih kelas, tau gini mah tadi gak usah lari-lari"