Akhirnya aku tahu dari cerita adik-adikku dan para tetangga, bahwa Asti dan keluarganya meninggal saat terjadi musibah beberapa tahun yang lalu. Mereka percaya bahwa apa yang aku lihat adalah manusia kabut. Manusia yang muncul saat kabut datang. Mereka bisa menjadi seseorang yang ada dalam pikiran bawah sadar orang yang melihatnya. Namun mereka hanya lewat dan buru-buru. Kalau ada dari mereka mengajak dan kita ikut, bisa jadi kita akan meninggal dalam waktu dekat. Tetapi kalau mereka menjanjikan sesuatu itu berarti kita akan mendapatkan sesuatu. Itu yang aku dengar dari para tetangga.
Aku menjadi penasaran. Aku ajak adikku Rangga untuk melihat kuburan keluarga Asti. Untungnya Rangga bersedia. Aku melihat sendiri nama Asti tertulis di batu nisan. Jadi, apa benar yang aku temui bukan Asti sebenarnya? Apa benar dia adalah manusia kabut? Aku tidak bisa menjawabnya.
------
"Selamat pagi."
Ada tamu. Kebetulan kakek, bapak dan ibu ada di belakang. Adik-adikku sedang bermain di rumah temannya yang tidak jauh dari rumah kami.
"Selamat pagi." Jawabku.
Aku terkejut. Ternyata Paklek Tarman dan keluarga yang datang.
"Monggo masuk Paklek." Kataku sambil mempersilahkan mereka masuk dan duduk.
"Ini Roni ya?"
"Iya Paklek."
"Kapan kamu datang?"