Mohon tunggu...
Anggun Dwi Cahya
Anggun Dwi Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anggun Dwi Cahya

Anggun Dwi Cahya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Pemakai bagi Pemustaka di Masa Pandemi Covid-19

7 Mei 2022   09:47 Diperbarui: 7 Mei 2022   11:00 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aplikasi digital library yang saat ini sudah disediakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang adalah salah satu bentuk pemutakhiran dan terobosan yang terus dilakukan Perpustakaan agar tidak terlindas kemajuan zaman. Selaras dengan kondisi pandemi saat ini, tentulah aplikasi digital library ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat umum. Di manapun berada, masyarakat dapat terus mengakses buku-buku ataupun jurnal sesuai kebutuhan mereka hanya melalui laptop/ gawai lainnya. Koleksi dalam digital library terus kami lakukan penambahan dan update agar dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dan terus berperan dalam program mencerdaskan bangsa.

Kota Pelembang  saat ini masih berada di zona ada sebagian kuning ada juga sebagian hijau, maka layanan perpustakaan tatap muka masih dilakukan. Tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan secara ketat dan mengurangi jam layanan. Kami sadar betul bahwa tidak semua masyarakat/ pengguna merasa nyaman dengan digital library. Sebagian besar pengguna lebih memilih membaca buku secara fisik walaupun dengan keterbatasan jaga jarak dan adaptasi kebiasaan baru yang harus diterapkan. Dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 pun Perpustakaan selalu melakukan desinfeksi dengan penyemprotan koleksi-koleksi buku secara rutin, agar masyarakat tetap merasa aman saat datang dan membaca di Perpustakaan.

KESIMPULAN

Di masa pandemi dengan adaptasi kebiasaan baru ini, pengguna pustakawan dan perpustakaan tetap harus memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat akan literatur yang aman dan mudah diakses. Baik layanan tatap muka ataupun dengan mengakses digital library, keduanya harus menjadi pilihan yang sama baiknya dan tentu saja dengan mengedepankan faktor keamanan serta kesehatan.

Bekerjasama dengan berbagai unsur-unsur terkait seperti tenaga-tenaga pendidik maupun akademisi dapat menjadi inovasi agar peserta didik dapat terus belajar dan menambah pengetahuan. Pun kegiatan belajar dari rumah yang saat ini “terpaksa” diterapkan tidak berkurang esensinya.

Pustakawan sebagai tenaga profesional minimal dapat mengimbangi kebutuhan pengguna yang bergerak dalam berbagai bidang disiplin ilmu, selain itu juga diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga dapat dengan mudah mengindentifikasikan keperluan informasi pengguna, serta multitalent dalam berbagai bahasa terutama bahasa inggris sehingga mempermudah hubungan internasional, dan yang terakhir mampu melakukan penelitian di bidang perpustakaan untuk melakukan inovasi baru sebagai alternatif pemecah masalah yang dihadapi.


DAFTAR PUSTAKA

Mwaniki, P. W. (2018). Envisioning the future role of librarians: skills, services and information resources.

Daryono. (2018). Membangun komunikasi efektif dalam pelayanan perpustakaan. Media Pustakawan, 25(2), 22–31.

Hartono, H. (2017). Strategi Pengembangan Perpustakaan Digital Dalam Membangun Aksesibilitas Informasi: Sebuah kajian teoritis pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun