Es Dawet Telasih, Es Kapal, Es Gempol Pleret, Wedang Uwuh, Wedang Asle, Es Teh Kampul, Wedang Cemol
3.Jajanan
Pukis Badran, Bakpia Balong, Serabi Notosuman, Brem Solo, Kue Mandarijn Solo, Solo Pluffy, Solo Floss Roll, Solo Prabu, Ampyang, Emping Melinjo, Serundeng, Rengginang, Balung Kethek, Krupuk Karak, Mata Maling, Rambak Petis, Roti Kecik Ganep, Intip Solo, Klengkam Solo, Abon Mesran, Kremes Ayam Malioboro, Serbat Jahe, Sosis Solo.
4.Toko dan Resto
Toko Oleh-Oleh "Serabi Notosuman", Omah Oleh-Oleh Kartasura, Intip "Mbok Tjipto", Dika Bakery&Snack, Warung Selat Mbak Lies, Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, Sate Buntel Tambak Segaran, Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno, Omah Sinten Heritage Hotel & Resto, Rumah Makan Adem Ayem, Solo Pluffy, Solo Bistro, Markobar(Martabak Kota Barat).
      Kuliner Surakarta merupakan produk budaya yang harus dijaga kelestariannya karena merupakan warisan leluhur yang mengandung nilai historis yang tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa produk makanan khas yang sulit ditemukan dan didapatkan di pasaran. Hal ini terjadi dikarenakan terdapat perubahan selera masyarakat yang lebih condong  dengan makanan yang modern atau fast food. Hal ini menyebabkan makanan-makanan tradisional semakin terpuruk di kalangan masyarakat. Bahkan beberapa masyarakat asli Surakarta tidak mengetahui jenis makanan khas kotanya sendiri.
       Kelangkaan kuliner khas Surakarta dapat dijumpai pada salah satu jenis makanan khas yaitu cabuk rambak. Cabuk Rambak adalah makanan dengan bahan utama wijen putih dan kerupuk yang di buat dari kulit sapi. Cabuk Rambak memiliki citarasa yang gurih dan sedap. Namun, sekarang makanan ini sudah sulit ditemui karena tidak banyak pebisnis kuliner dari generasi muda yang menjualnya dan harga karak kulit sapi yang mahal sehingga berpengaruh pada harga jual cabuk rambak perporsinya.
       Kelangkaan makanan khas Surakarta terjadi karena kurangnya antusiasme masyarakat terhadap makanan tradisional dan berubahnya mindset masyarakat yang menganggap makanan tradisional yang sudah jadul dan ketinggalan zaman khususnya pada sebagian generasi muda. Oleh karena itu, untuk menghindari kelangkaan makanan khas yang memiliki hitoris yang tinggi, kesadran dalam diri masyarakat harus ditingkatkan khususnya pada generasi muda. Karena walaupun permasalahan mengenai kuliner terlihat sepele, kita harus tetap memikirkan warisan kekayaan budaya yang telah diturunkan oleh leluhur pendahulu kita yang dapat dijadikan sebagai wisata kuliner di Jawa Tengah.
        Sebagai seorang warga tentunya kita harus turut serta untuk melestarikan kuliner khas Surakarta ini. Beberapa cara yang dapat dilalukan adalah sebagai berikut :
1. Mengkonsumsi makanan khas daerah masing-masing.
2. Mencoba dan mengenal makanan tradisional dari daerah-daerah lain.