Ah ini kayaknya tidak pas deh. Jika ini dihapus? Duh, ini jelek. Ujung-ujungnya, kembali ke awal, enggan melanjutkan.
Namun, jika tulisan kita sudah berhalaman-halaman. Maka tentu merasa eman yang mau menghapus atau lainnya. "Eman banget, udah 25 halaman. Tanggung ah, mau dilanjut aja."
Nah, eman banget jika sudah 25 halaman, sudah berapa jumlah kata yant berhasil kita rangkai, masak mau dihapus.
Endingnya, dengan drama di atas. Kita berhasil punya satu karya.
Minimal, kita bisa ulangi dengan menulis cerpen.
Cerpen, menurut Burhan Nurgiyanto dalam bukunya. Cerita yang jauh lebih singkat dari novel, cerpen ialah cerita yang bisa diselesaikan sekali duduk oleh pembacanya. Menurut Kurnia Effendi, sastrawan Indonesia, misalkan sedang menunggu bus, cerpen itu selesai dibaca saat bus itu datang. Maka, misal dibaca di dalam bus, cerpen itu selesai sebelum bus itu sampai. Sesingkat itu untuk cerpen.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Jika ada kesalahan kata semata-mata dari saya, saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Untuk selanjutnya, saya kembalikan pada moderator.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI