Akhirnya, cerita itu rampung dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan. Setelah mengalami beberapa drama penerbitan, beberapa part cerita itu sudah saya up di WP kala itu, ternyata saya mendapat notif, ada yang berminat dan ingin segera memeluk novel tersebut.
Saya semakin bersemangat, "Ini harus segera cetak."
Kala itu saya masih tidak terlalu terkesan dan pusing jika dibahas-kan PUEBI, KBBI, dsb.
Setelah PO, benar-benar tidak menyangka bahwa penerbit berani mencetak 100 eks, percaya bahwa novel tersebut akan laku di pasaran. Dan hasilnya, alhamdulillah.
Jika saya baca sekarang? Bagaimana isi novel tersebut?
Tentu banyak sekali dialog tag, dialog aksi, dan kata yang tidak sesuai dengan PUEBI, KBBI. Dari sini saya perlahan belajar, ikut pelatihan lagi, ikut event sering dikomen habis-habisan sama para mastah. Saya tidak apa-apa, tidak baper justru semakin semangat. "Saya memang masih belajar, maka membuat kesalahan itu wajar." Demikian yang saya pegang.
Beberapa kali harus revisi, akibat masih ada saja susunan kalimat yang tidak sesuai aturan bahasa.
Hingga akhirnya, saya terus menghasilkan karya hingga saat ini. Berawal dari nol, dari ketidak tahuan.
Maka, apa semua bisa berkarya? Pasti bisa.
Gimana caranya?
 1.  Jangan persulit diri dengan memikir hal di luar kendali kita.
Tulis semampu kita, apapun itu masukkan saja dalam tulisan kita.