Jangan lagi kau anggap aku tempat rehabilitasmu
Aku tidak kuat dan tidak akan mau lagi menampung kesalahanmu
***
Kau yang membuat kesalahan namun justru aku yang seperti orang tidak waras dan sakit jiwa
Tidak bisakah kau berhenti mengatakan aku terlalu baik untukmu
Kau pikir enak hidup dengan manusia beracun?
Berwajah menenangkan, bermulut manis namun hati seliar binatangÂ
***
Puisi ini menggambarkan sebuah hubungan yang benar-benar toxic dan sangat-sangat menguras energi yang pada akhirnya hubungan tersebut adalah hubungan yang tidak sehat namun dipaksakan untuk terus bertahan. Yang membuat salah satu dari pihak dalam hubungan ini benar-benar merasa sangat kehilangan dirinya sendiri.
Kadang kala, hubungan itu di dalamnya tidak seharusnya kita menganggap sesuatu itu secara kecil dan sepele yang padahal menurut pasangan kita itu adalah hal yang berharga dan penting buat dirinya. Yang membuat pada akhirnya hubungan itu tidak sehat dan tidak bertumbuh adalah kita terbiasa untuk merasa hal-hal yang kecil itu adalah sebuah hal yang tidak penting dan tidak perlu dihiraukan.
Maka, tentu itu yang akan membuat pada akhirnya salah satu dari pihak dalam hubungan tersebut merasa bertanya-tanya, apakah benar hubungan seperti ini akan bertahan lama dan awet karena salah satu dari pihak dalam hubungan tersebut merasa masih perlu bebas tanpa aturan dalam hubungan.Â