Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i am anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here ✨

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mati Lampu

7 Mei 2024   22:21 Diperbarui: 7 Mei 2024   22:43 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau hitam, tapi tetap kusukai 

Kau gelap, tapi aku tetap ingin denganmu 

Kau punya masa kelam yang mengerikan? 

Kemarilah, berpelukan denganku 

*** 

Aku bukanlah cahaya, tapi aku juga butuh kau di sisiku

Seperti katamu, aku terlalu terang 

Tak pantas dan layak bersanding denganmu

Kenapa kau selalu berkata demikian, padahal kau berharga untukku

 ***

Bila pun aku terlalu terang, di mata orang-orang, belum tentu aku punya nilai 

Nilai yang hanya kau saja yang bisa melihat dan merasakan

Aku bisa dimarahi bahkan dimaki-maki karena terlalu terang 

Tapi, denganmu aku menemukan cahayaku yang bisa hidup, menyala kecil dan tidak pernah redup

 *** 

Di kehidupan yang akan datang 

Tidak ada salahnya si paling gelap dan si paling terang terus bersama-sama

Menciptakan sebuah makna saling melengkapi yang seutuhnya 

Bergandengan bersama, saling beriringan tanpa kenal waktu 

*** 

Pusi ini menggambarkan seseorang yang merasa rendah diri ketika mencoba untuk berinteraksi, berdekatan dan berkomunikasi dengan seseorang yang menurutnya memiliki nilai-nilai kehidupan dan karakter yang sangat sempurna di matanya. Alih-alih merasa termotivasi justru dirinya merasa minder dan insecure dengan seseorang yang cukup menarik hatinya. 

Kadang kala kita akan dipertemukan dengan hal-hal yang membuat kita berhenti berjuang termasuk berhenti memperjuangkan seseorang yang memiliki nilai lebih dibanding diri kita dari segi apapun. Tapi, satu hal yang perlu teman-teman garis bawahi bahwa daripada kita merasa rendah diri kepada seseorang yang memiliki nilai lebih tersebut, kenapa tidak teman-teman memperlihatkan nilai-nilai diri teman-teman kepada dirinya. 

Kadang, kita tidak melihat potensi dan warna kita karena pembawaan kita yang terlalu minder yang pada akhirnya menutup hal-hal baik dari diri kita. Padahal, mungkin kalau kita minta pendapat dari orang lain tentang diri kita maka kita akan terkejut dengan hal-hal yang mereka nilai dan mereka bangga terhadap diri kita. 

Seperti itulah, ketika kita melihat seseorang yang memiliki nilai yang lebih dari diri kita yang tentunya tidak perlu jadi pembanding, karena syarat memiliki nilai terbaik adalah berani untuk mengkritik diri sendiri, untuk siap memperbaiki ketika terjadi kesalahan-kesalahan yang bahkan memalukan. 

Jadi, jangan pernah berhenti memperjuangkan hal-hal yang mungkin susah dan jangan pernah menyerah bahkan berhenti untuk memperjuangkan hal-hal yang baik karena kesempatan dan peluang yang sama belum tentu kita dapatkan di kemudian hari yang tentu apa di akhirnya kita kehilangan kesempatan dan peluang terbaik kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun