Hampir mata ini tak berkedip melihat sesosok tampan yang sedang asik menulis di white board.Dia ternyata dosen Ekonomi Manajerial dan saat ini sedang melanjutkan S3 di kampus ini. Wah dia makan apa saja bisa setampan dan sepintar itu.
Ternyata bukan aku saja yang mengaguminya, beberapa mahasiswi jurusan lain juga. Ehmmmm... ternyata jatuh cinta dengan dosen itu lebih sulit daripada mendapatkan IPK 4.
Waktu terus berjalan sampai akhirnya aku duduk di semester 7. Ini yang namanya cinta diam-diam. Lebih dari 3 tahun memendam perasaanbahkan sering jadi paparazzi untuk mendapatkan foto-fotonya.
Siang menjelang UAS...
“Hai, Kushi... Udah mau UAS nih, dari kemarin Loe melamun aja, mikirinPak Dirga ya?” (sambil menepuk pundak).
Ini dia sahabatku, namanya Dea. Anaknya manja, ceplos dan sedikit malas mengerjakan tugas. Papanya punya perusahaan, kalau lulus bisa langsung kerja di tempat Papanya.
“Iya nih De, udah seminggu doi kagak ke kampus. Gue jadi cemas, mau sms cuma Gue malu.”(sambil menopang dagu).
“Ya, elah udah Loe bilang aja kalau Loe memendam perasaan dari semester 1 sampai sekarang.”
“Loe kira semudah membalikkan telapak tangan.”
“Kushi, Loe itu cantik. Selama kita kuliah coba hitung berapa pria yang nembak Loe?”
“Apa iya, Gue nyatain ke Pak Dirga?”