Marilah mewujudkan generasi BBM “Benar-Benar Menyatu” sesuai dengan semboyan Indonesia Bhineka Tunggal Ika, Frasa Jawa Kuno ini berarti beraneka ragam tetapi satu juga. Semboyan ini menggambarkan Indonesia merupakan Bangsa dan Negara yang kaya akan keragaman budaya, bahasa, suku bangsa, agama dan kepercayaan dan berkumpul di dalam 1 (satu) Negara yang berdaulat yaitu Indonesia.
Hal yang cukup menarik ketika Uskup Agung Medan mengampuni/memaafkan Pelaku Bom St.Yosep bahkan orang tuanya dipeluk kasih. Berita ini sebagai angin segar untuk Indonesia dalam pemulihan tenggang rasa antar umat beragama.
Kembangkanlah rasa LINE “LIngkaran NasionalismE” di INSTAGRAM “INdoneSia Tampil dengan keraGaman”. Semua bertujuan untuk kehidupan bumi pertiwi yang lebih baik.
[10 M UNTUK KERUKUNAN BERAGAMA]
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki akal (sehat) dan budi pekerti. Mari menggunakan alat tubuh pemberian Sang Pencipta sebijak mungkin. Dalam 1 Kepala, 10 Jari dapat tercipta teknologi yang mumpuni bahkan dapat menghantarkan manusia ke bulan. Namun, 1 Kepala, 10 Jari juga dapat menghadirkan perang dunia lanjutan. Sedari itu, arif-lah menggunakan anggota tubuh di media sosial agar kerukunan antar umat beragama di Indonesia dapat terwujud.
Berikut 10 M untuk merawat kerukunan beragama di era media sosial:
1. Mari terus belajar untuk menjunjung toleransi antar umat beragama, baik sesama pemeluk agama maupun agama lain serta hindari fanatisme beragama.
2. Menilai kesalahan yang dilakukan seseorang pada subjeknya bukan pada agama yang melekat.
3. Memaksimalkan peran pemerintah (Kementrian Agama) dan pemuka-pemuka agama untuk menjadikan kerukunan antar umat beragama sebagai gaya hidup masa kini dapat melalui iklan layanan masyarakat. Memaksimalkan peran Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam mem-filter segala sesuatu di media sosial terkait isu agama yang berujung pada perpecahan.
4. Memaksimalkan peran keluarga dalam mengajarkan indahnya perdamaian di tengah bangsa yang majemuk.