Kegigihan ala Madura ditunjukkan. Para pelayan nekat bermalam di toko dan setiap saat melayani pembeli.
Menuai Buah Kerja Keras
Liputan televisi swasta setahun lalu itu membuat mata saya terbelalak. Para pedagang toko kelontong tersebut seolah menikmati buah kerja kerasnya.
Para pedagang yang rata-rata berasal dari Sumenep itu mengalirkan pundi-pundi keuntungannya di kampung halaman.
Di kampung, mereka seperti membangun istana. Biaya renovasi rumah bahkan bisa menghabiskan Rp 2 hingga Rp 3 miliar. Rumah itu layaknya istana saja.
Bangunannya megah, perabotnya mewah. Belum lagi, di garasi terparkir mobil SUV keluaran terbaru.
Rumah-rumah tersebut dibangun oleh warga lokal yang merantau dan berbisnis  Toko Kelontong Madura. Tak ada menyangka, toko kelontong yang luasnya sepetak dan dilandasi kegigihan itu membuahkan hasil luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H