Menurut redaksi Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menafsirkan QS. Al-Ahzab ayat 21, mengatakan bahwa rasul adalah rahmat, bukan saja kedatangan beliau membawa ajaran, tetapi juga merupakan sosok dan kepribadian beliau adalah rahmat yang dianugerahkan Allah SWT. kepada beliau.Â
Ayat ini tidak menyatakan bahwa Kami tidak mengurus engkau untuk membawa rahmat, tetapai sebagai rahmat atau agar engkau menjadi rahmat bagi seluruh alam.Â
Kepribadian Nabi Muhammad saw. yang mulia itu tentu saja menjadi rahmat bagi orang-orang yang meneladaninya, menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan ini terdapat beragam perilaku yang ditampilkan pengikutnya guna meneladani Nabi Muhammad saw.
Adapun nilai-nilai keteladanan yang terkandung dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 berdasarkan Tafsir Al-Misbah, yaitu nilai-nilai yang ada dalam diri Rasulullah saw. diantara lain: Siddiq (benar), Amanah (dapat dipercaya), Fathanah (bijaksana), dan Tabligh (menyampaikan).
Nilai-nilai keteladanan tersebut dapat diimplementasikan oleh guru era milenial dalam kehidupannya agar dapat diteladani oleh para peserta didik, seperti berikut:
1. Meneladani Sifat Siddiq
Pengaplikasian sifat siddiq dalam kehidupan guru milenial sangat penting mengingat pendidik yang dihadapinya juga kebanyakan dari kaum milenial. Berikut cara ataupun proses guru milenial dalam membangun tradisi kejujuran akademik ada tiga aspek, yaitu:Â
a) membangun kejujuran dari dirinya sendiri sebagai seorang pendidik,Â
b) sebagai seorang pendidik yang tugas utamanya berkewajiban untuk membentuk karakter peserta didik supaya memiliki sifat jujur, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, dan demokratis,Â
c) pendidik secara akademik juga mempunyai tanggungjawab atas nama sekolah (lembaganya), maka dalam konteks ini guru harus mampu memberi keteladanan kepada teman seprofesinya untuk terus-menerus menanamkan nilai kejujuran baik untuk dirinya (teman seprofesi), maupun peserta didik melalui mata pelajaran yang di ampunya.
2. Meneladani Sifat Amanah
Implementasi sifat amanah bagi guru era milenia dapat dilakukan dengan sangat mudah pada kehidupan peserta didiknya. Ketika ia tidak melaksanakan tugasnya dengan benar, maka ia bukanlah orang yang memegang amanah.Â
Mengurangi jam belajar atau hanya memberikan tugas lalu meninggalkan kelas tanpa alasan yang jelas bukanlah cerminan guru yang amanah.Â
Guru yang profesional tentunya akan mampu melakasanakan amanah keprofesiannya sesuai dengan tupoksinya, sekaligus tempat ia menggantungkan hidupnya.Â