Mohon tunggu...
Anggita Meylinda (FISIP UMJ)
Anggita Meylinda (FISIP UMJ) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - UMJ

Nama : Anggita Meylinda, NPM : 22010200004, Prodi : Administrasi Publik, Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Kritis Kontroversi Pemindahan Ibu Kota, Dampak, Potensi, dan Tantangan terhadap Otonomi Daerah Khusus Jakarta

16 Mei 2024   01:24 Diperbarui: 16 Mei 2024   01:37 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan Jumlah Bencana Alam pada Tahun 2018 dan 2021 (Sumber: Purnama & Chotib, 2023)

2.Jakarta dapat memanfaatkan pemindahan ibu kota sebagai kesempatan untuk mengembangkan sumber daya manusianya. Pemerintah daerah dapat fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja untuk menghadapi perubahan demografi dan kebutuhan ekonomi yang terkait dengan pemindahan ibu kota.

3.Pemindahan ibu kota dapat mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Jakarta. Karena fokus pembangunan pusat pemerintahan baru, Jakarta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas infrastruktur publik seperti transportasi, jaringan listrik, air bersih, dan sanitasi.

4.Meskipun pemindahan ibu kota dapat mengurangi peran Jakarta sebagai pusat administrasi nasional, namun Jakarta tetap memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi dan bisnis yang kuat. Melalui strategi pengembangan ekonomi yang tepat, Jakarta dapat memanfaatkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang ada untuk menarik investasi dan memperkuat sektor-sektor ekonomi kreatif dan inovatif.

5.Pemindahan ibu kota dapat memperkuat identitas lokal dan kebanggaan warga Jakarta terhadap kota mereka. Dengan pemerintah pusat yang beralih ke ibu kota baru, Jakarta dapat fokus pada memperkuat budaya dan kearifan lokal serta mempromosikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Jakarta.

6.Dengan perhatian yang berkurang dari pemerintah pusat, Jakarta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Langkah-langkah seperti peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang terjangkau dapat menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta.

7.Pemindahan ibu kota juga dapat membuka peluang untuk kolaborasi antara Jakarta dan ibu kota baru di Kalimantan. Kerja sama dalam berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, dan lingkungan dapat memperkuat kedua wilayah tersebut dan memberikan manfaat bagi masyarakatnya.

Pemindahan ibu kota juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin timbul:

1.Sebagai pusat administrasi nasional, Jakarta memiliki peran politik dan administratif yang sangat penting. Pemindahan ibu kota dapat mengurangi peran dan kekuatan politik Jakarta, karena sebagian besar aktivitas pemerintahan akan dipindahkan ke ibu kota baru di Kalimantan. Hal ini dapat mengurangi otonomi Jakarta dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan urusan lokalnya sendiri.

2.Pemindahan ibu kota dapat berdampak negatif terhadap PAD Jakarta. Sebagai pusat bisnis dan perdagangan, Jakarta menghasilkan sejumlah besar pendapatan dari sektor-sektor seperti properti, perbankan, dan pariwisata. Penurunan aktivitas ekonomi dan investasi di Jakarta akibat pemindahan ibu kota dapat mengakibatkan penurunan pendapatan asli daerah, yang pada gilirannya dapat mengganggu keberlanjutan keuangan Jakarta.

3.Jakarta sudah menghadapi berbagai masalah sosial dan infrastruktur yang kompleks, seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang tinggi, dan banjir tahunan. Pemindahan ibu kota dapat meningkatkan tekanan pada infrastruktur dan layanan publik yang sudah ada di Jakarta, karena potensi peningkatan migrasi dan peningkatan permintaan akan fasilitas kota.

4.Pemindahan ibu kota dapat menyebabkan peningkatan biaya hidup di Jakarta. Perpindahan pusat pemerintahan ke Kalimantan dapat mengakibatkan berkurangnya sumber daya manusia dan investasi dari sektor-sektor terkait pemerintahan di Jakarta, yang pada gilirannya dapat mengurangi permintaan akan layanan dan barang-barang lokal. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan harga properti, sewa, dan barang-barang konsumen di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun