Mohon tunggu...
Sri Nararia Anggita Damayanti
Sri Nararia Anggita Damayanti Mohon Tunggu... -

One of SA Choir (Voix de la Nation) members; Sedang dalam proses bimbingan untuk menulis*

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Restart", Semua Orang Pernah Patah Hati

21 Februari 2018   19:47 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:14 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soalnya, Syiana yang gue kenal bisa turn down all the men with her sarcastic words kalau dia mau.” Hal. 51

Namun perlu dicatat juga, ia merupakan seorang pekerja keras dan pantang menyerah.

Menjelang tengah tahun, yang artinya akan ada penilainan, usahaku harus berlebih untuk meneyelesaikan project yang masih pending. Hal.54

Syiana sendiri memiliki sahabat karib yang sudah seperti keluarganya sendiri. Edyta namanya. Edyta sepertinya adalah teman yang banyak diinginkan. Ia begitu perhatian dan digambarkan dengan seseorang yang berlebihan terhadap apapun daripada Syiana. Edyta akan sangat mudah khawatir akan keadaan orang-orang yang ia sayang. Ia juga adalah seseorang yang tidak mudah lelah menghadapi masalah yang terjadi padanya. 

Memang, Syiana juga memiliki sifat tersebut, tapi, perbedaannya adalah, Edyta merupakan seseorang yang memandang segala sesuatu dari sisi positif. Baik itu musibah sekalipun, Edyta selalu berpikir positif tentang segala hal yang mungkin terjadi atau pun sudah terjadi.

"SYIANA--" nada suaranya terdengar menyebalkan. Persis seperti ketika ia lagi melakukan inisiasi kepada juniornya waktu kuliah. "GUE JUGA TAU KALAU ELO DI HONGKONG!  CEPET BILANG LO DI MANA! KASIAN ITU SI AULIA SAMPAI PANIK GITU!". Hal. 32

Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku sampai aku risih, lalu berkata dengan nada suara horor. "Jadi, siapakah sebenarnya dirimu ini sekarang? Katakan...!". ... Edyta menghela napas dengan dramatis, seperti biasa.

"Itu yang kita sebut dengan komitmen, Yan. Komitent terhadap keputusan yang sudah kita ambil. It's okay kalau lo belum bisa menghadapi dia. Tapi kita semua tahu, Yan, pada suatu titik, lo harus menyelesaikan ini.". Hal. 28

"Ya gue berharap gue bisa berharap gue bisa percaya dengan kata-kata lo barusan." Nada suarannya melembut. "Tapi sejauh yang gue lihat ,ya, terakhir kali lo jauh dari penglihatan gue, lo menenggelamkan diri lo di dalam tiga gelas Erdinger." Ia kemudian melanjutkan, "Lagi pula, gue kan pengen lo bahagia. ...". Hal. 87 

Semenjak kejadian Yudha beberapa minggu lalu,Edyta nggak pernah melepskan pengawasannya kepadaku. Kalau di kantor nih ya, dia bisa menelponku setiap lima belas menit hanya untuk memastikan bahwa aku baik-baik aja. Terdengar berlebihan? Iyalah, memang sangat berlebihan. Hal. 89

Selain Syiana sebagai tokoh utama, masih ada Fedrian yang berperan sebagai lawan main tokoh utama dalam novel ini. Fedrian merupakan sosok yang ditemui Syiana pada saat Syiana berada di luar negeri. Siapa sangka seorang Fedrian Arsjad yang dikenal Syiana melalui cara yang kurang tepat dapat menjadi obat dari segala masalah yang Syiana miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun