Mohon tunggu...
Sri Nararia Anggita Damayanti
Sri Nararia Anggita Damayanti Mohon Tunggu... -

One of SA Choir (Voix de la Nation) members; Sedang dalam proses bimbingan untuk menulis*

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Restart", Semua Orang Pernah Patah Hati

21 Februari 2018   19:47 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:14 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 

Restart: novel karya Nina Ardianti yang terbit pertama kali terbit pada tahun 2013. Sebelumnya sudah banyak novel yang Nina tulis, tapi, Restart memberikan pengalaman lain yang akan  membuat pembacanya menjadi senyum senyum sendiri. Novel Restart ini sebenarnya menceritakan tentang seorang wanita yang awalnya gagal move on dari mantan kekasihnya. Perjuangannya untuk bisa bangkit kembali dari jurang pengkhianatan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Mulai dari hal-hal kecil seperti tidak menerima telepon, pesan, bunga, ataupun barang lain yang diberikan oleh sang mantan kekasih sampai dengan usaha melarikan diri dengan pergi berlibur sekaligus menyelesaikan urusan pekerjaan ke luar negeri. Itu semua dilakukannya dengan tujuan agar ia dapat melupakan mantan kekasihnya tersebut. Sampai pada akhirnya wanita tersebut menemukan hal baru yang ternyata pada kenyataannya dapat membantunya menghadapi masa lalunya.

Novel yang ditulis oleh Nina Ardianti ini bertema romansa. Memang, sudah tidak terhitung jumlah penulis yang menciptakan novelnya dengan kisah romansa. Kejadiannya pun berdasarkan pada kejadian yang banyak dialami seseorang yang mulai beranjak dewasa pada umumnya. Namun, perbedaannya ada pada latar belakang tokoh yang tidak dapat ditebak asalnya. Nina yang menjadikan Syiana sebagai tokoh utama dalam novel ini, memberikan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh. Nina pastinya menggambarkan Syiana sebagai 'aku' dalam setiap ceritanya. Memiliki kekuasaan penuh dalam alur cerita yang dibuat dengan sedemikian rupa.

Dan jika kita dalami lagi, ternyata tokoh Syiana sendiri memiliki kesamaan dengan Nina sebagai penulis novel tersebut. Berdasarkan ilmu cocoklogi yang saya gunakan, dalam novel, Syiana dijelaskan sebagai seorang banker di salah satu bank ternama di Jakarta. kemudian pada dunia nyata, ternyata Nina Andriani sendiri juga merupakan seorang Assistant Vice President di salah satu bank ternama di Jakarta juga. Begitu juga halnya dengan Tokoh Febrian. Dalam novel, dijelaskan bahwa Tokoh Febrian memiliki gelar MBA atau Master of Business Administration. Lagi-lagi, ternyata gelar MBA tersebut ternyata dimiliki Nina Ardianti sebagai penulis novel tersebut. Beberapa artikel juga menyebutkan bahwa ternyata kisah asmara Nina Ardianti tidak sepenuhnya berjalan mulus. Namun pada akhirnya, Nina menikah dengan seorang laki-laki yang berhasil membuat dirinya jatuh cinta. Nah, hal ini pun juga terjadi pada sosok Syiana yang dihadirkan dalam Novel Restart ini. Dari awal yang mmengalami berbagai macam sakit hati hingga menemukan belahan jiwa yang baru pada sosok Febrian. Selain dari itu semua, ternyata masih ada beberapa hal dalam kehidupan Nina yang mempengaruhi jalannya Novel Restart ini. Seperti contohnya, bagian dimana keluarga Fedrian mengajak Syiana hanya untuk menonton pertandingan sepak bola di stadion yang sudah sering mereka lakukan. Ternyata pada kehidupan nyata, Suami Nina lah yang serring mengajak pergi untuk menonton pertandingan sepak bola pada stadion sepak bola klub kota tersebut setiap kali ia berkunjung ke suatu kota atau negara. Kemudian, setelah saya telusuri lebih dalam lagi, latar belakang Fedrian sebagai seorang musisi tidak lepas kenyataannya bahwa sebenarnya ketika dalam proses penulisan novel ini, Nina terinspirasi dari lagu-lagu milik grup band bernama Keane yang menjadi soundtrack ketika Nina menulis Restart dan beberapa novel lainnya. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa ternyata penulis memiliki banyak kesamaan dan pengaruh yang diberikan terhadap beberapa tokoh dan bagian pada novel tersebut.  

Membahas tentang alur sebuah cerita, jika dibaca dengan baik, kita dapat langsung tahu bahwa novel ini menunjukkan alur campuran atau flashback. Hal ini dapat dilihat dari beberapa bagian yang menceritakan mengapa dan bagaimana Syiana bisa patah hati, bagaimana Syiana menjadi seseorang yang perfeksionis, dan mengapa seorang Syiana menjadi seseorang yang sangat membenci pengkhinatan apalagi perselingkuhan.  

 Tiga minggu yang lalu ..."Bahkan hubungan yang sempurna pun ... ". Hal. 16

Syiana-perempuan itu gagal move on itu. Ia merupakan seorang banker di sebuah bank ternama di Jakarta. Syiana digambarkan sebagai orang yang acuh tak acuh, sarkastik, dan perfeksionis. Syiana menciptakan karakter seorang wanita yang bebas, tapi, punya pendirian yang sangat teguh.

"Aku menatap gelas besar Erdinger di hadapanku, lalu beralih ke sepiring besar nachos yang aku nggak tahu kenapa aku memesannya. perlahan aku merah gelas dan menyesap cairan bening kekuningan itu. ... Forget my promise to stay sober. Tonight is the exception." (Hal. 26) padahal pada halaman lain mengatakan, "Tolong ingatkan aku kapan terakhir kali aku minum air yang mengandung alkohol? malam tahum baru 2 tahun lalu. ...". itu menandakan bahwa Syiana tidak meminum bir lagi selama 2 tahun terakhir.

"Terserahlah kalau itu buat lo bahagia, Dyt." Aku menjawab asal dan mengucapkan salam perpisahan lalu mematikan telfon. Hal. 34

Lalu dimana bagian Syiana menyatakan bahwa dirinya begitu membenci perselingkuhan? Kita dapat menemukannya pada Halaman 27,

"..., rasanya agak sulit introspeksi bahwa ada bagian diriku yang mungkin memiliki kesalahan sehingga keadaannya sekarang seperti ini. ...  Tapi di atas segalanya, satu hal yang nggak akan aku pernah maafkan dari pasanganku: kalau dia selingkuh.".

Soalnya, Syiana yang gue kenal bisa turn down all the men with her sarcastic words kalau dia mau.” Hal. 51

Namun perlu dicatat juga, ia merupakan seorang pekerja keras dan pantang menyerah.

Menjelang tengah tahun, yang artinya akan ada penilainan, usahaku harus berlebih untuk meneyelesaikan project yang masih pending. Hal.54

Syiana sendiri memiliki sahabat karib yang sudah seperti keluarganya sendiri. Edyta namanya. Edyta sepertinya adalah teman yang banyak diinginkan. Ia begitu perhatian dan digambarkan dengan seseorang yang berlebihan terhadap apapun daripada Syiana. Edyta akan sangat mudah khawatir akan keadaan orang-orang yang ia sayang. Ia juga adalah seseorang yang tidak mudah lelah menghadapi masalah yang terjadi padanya. 

Memang, Syiana juga memiliki sifat tersebut, tapi, perbedaannya adalah, Edyta merupakan seseorang yang memandang segala sesuatu dari sisi positif. Baik itu musibah sekalipun, Edyta selalu berpikir positif tentang segala hal yang mungkin terjadi atau pun sudah terjadi.

"SYIANA--" nada suaranya terdengar menyebalkan. Persis seperti ketika ia lagi melakukan inisiasi kepada juniornya waktu kuliah. "GUE JUGA TAU KALAU ELO DI HONGKONG!  CEPET BILANG LO DI MANA! KASIAN ITU SI AULIA SAMPAI PANIK GITU!". Hal. 32

Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku sampai aku risih, lalu berkata dengan nada suara horor. "Jadi, siapakah sebenarnya dirimu ini sekarang? Katakan...!". ... Edyta menghela napas dengan dramatis, seperti biasa.

"Itu yang kita sebut dengan komitmen, Yan. Komitent terhadap keputusan yang sudah kita ambil. It's okay kalau lo belum bisa menghadapi dia. Tapi kita semua tahu, Yan, pada suatu titik, lo harus menyelesaikan ini.". Hal. 28

"Ya gue berharap gue bisa berharap gue bisa percaya dengan kata-kata lo barusan." Nada suarannya melembut. "Tapi sejauh yang gue lihat ,ya, terakhir kali lo jauh dari penglihatan gue, lo menenggelamkan diri lo di dalam tiga gelas Erdinger." Ia kemudian melanjutkan, "Lagi pula, gue kan pengen lo bahagia. ...". Hal. 87 

Semenjak kejadian Yudha beberapa minggu lalu,Edyta nggak pernah melepskan pengawasannya kepadaku. Kalau di kantor nih ya, dia bisa menelponku setiap lima belas menit hanya untuk memastikan bahwa aku baik-baik aja. Terdengar berlebihan? Iyalah, memang sangat berlebihan. Hal. 89

Selain Syiana sebagai tokoh utama, masih ada Fedrian yang berperan sebagai lawan main tokoh utama dalam novel ini. Fedrian merupakan sosok yang ditemui Syiana pada saat Syiana berada di luar negeri. Siapa sangka seorang Fedrian Arsjad yang dikenal Syiana melalui cara yang kurang tepat dapat menjadi obat dari segala masalah yang Syiana miliki.

Fedrian digambarkan sebagai seorang artis yang bergelut dibidang musik, bersahabat terhadap fansnya, dan memiliki gelar magister dalam pendidikannya. Dan apabila dilihat dari segi fisiknya, Fedrian digambarkan sebagai sosok yang imut dan sedap untuk dipandang-nice look!

Aulia--dia adalah seorang laki-laki. Aulia juga adalah sahabat Syiana. Mereka bekerja di kantor yang sama. Memang, baru beberapa bulan saja Aulia bekerja di kantor yang sama dengannya. Tapi, mereka bisa akrab dengan cepat. Aulia sendiri digambarkan sebagai orang yang santai, jujur, dan sangat analistis.

Ia baru beberapa bulan duduk di kubbikel sebelahku. ... tadi pagi ini, saat dia menganalisi hidupku dengan santai, aku nggak habis pikir bagaimana seseorang yang baru saja masuk dalam hidupku bisa menilaiku dengan begitu.... ...begitu benar. Hal. 66

“Lo bener-bener mengenal gue, ya, Au?” Untuk ukuran orang yang baru mengenalku selama beberapa bulan terakhir, Aulia adalah top performer, karena entah bagaimana, aku tahu dia diam-diam mengerti diriku dengan cepat. Dalam waktu yang singkat. Hal. 45

Yudha. Ia bukanlah tokoh yang banyak dibahas, tapi, ia adalah tokoh yang menjadi penyebab semua perjalanan luar biasa Syiana dalam pencarian cintanya. Yudha digambarkan sebagai sosok yang sempurna di mata Syiana. Ia merupakan laki-laki yang seharusnya berencana dinikahi oleh Syiana. Namun, impan tersebut harus kandas ketika Yudha berselingkuh dengan wanita lain.

Delisa. Ia adalah teman semasa kecil Fedrian. Kedua orang tua mereka sudah saling kenal sejak lama sekali. Ia juga salah satu tokoh yang tugasnya mempersulit keadaan Syiana  dalam novel tersebut. Sebenarnya, Delisa merupakan mantan kekasih dari tokoh Fedrian Arsjad yang tidak ingin mengakui bahwa sebenarnya ia telah ditinggalkan oleh Fedrian. Delisa juga bersifat angkuh dan egois.

"Jadi, lo adalah Syiana-Syiana yang mereka omongin.".."Denger ya, Dahlin. Lo bisa aja dekat-dekat Fedrian belakangan ini, tapi jangan harap itu akan bertahan lama.".."Semua orang tahu---Fedrian Arsjad ditakdirkan untuk bersama gue. Sekarang kami ada masalah, tapi begitu masalh ini terselesaikan, lo-cewek bukan siapa-siapa-akan segera ditendang keluar dari hidupnya. Enjoy while it last, Dahlin.". Hal. 302

  Ayah Syiana. Ayah Syiana adalah tokoh yang hanya beberapa kali muncul dalam cerita, tapi, tokoh ini dimunculkan karakternya ketika Syiana mengalami musibah dan harus dilarikan ke rumah sakit-ayahnya sangat perhatian. Ayahnya juga seorang sosok yang bijaksana, ini dapat dilihat ketika pilihan harus diambil ketika papa dan mamanya harus bercerai karena suatu alasan.

"Syiana, kamu nggak apa-apa?". ...

"Kamu tuh kebiasaan banget Syiana." ... "Jangan begitu lagi.dar dulu kamu selalu masalahnya ini terus, maag, lupa makan, terlalu sibuk. Mbok ya jangan diturutin. Disiplin sama diri sendiri.". Hal. 312

Ibu dan Ayah Edyta. Mereka berdua sepert pengganti sosok orang tua bagi Syiana. mulai dari makan, tempat tinggal, dan barang barang yang sifatnya sehari-hari sudah biasa ditanggung oleh kedua orang tersebut. Ibu dan Ayah Edyta sama karakternya dengan ayah kandung Syiana: bijaksana, lemah lembut, dan sangat menyayangi keluarganya. Oleh karena itu, Syiana sangat bersyukur punya sahabat dan keluarga sahabatnya yang sudah seperti keluarganya sendiri.

 Sisanya, papa berbicara dengan maminya Edyta dan tampaknya meminta maaf karena telah merepotkan. Dan seperti biasa, maminya Edyta menampik semuanya. Buat dia, aku adalah anak perempuannya yang lain. Sama seperti Edyta. Hal. 313

Ibu dan Fedrian. Ibu Fedrian sendiri digambarkan dengan sosok yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ibunya juga selalu ingin tahu tentang apa yang terjadi pada atau yang dilakukan oleh anak-anaknya. Ibunya juga merupakan sosok yang sangat memperhatiikan keadaan keluarganya.

 "Dari ibuku. Buat sarapan kamu katanya.".."emangnya kamu pikir setelah kejadian di rumah sakit kemarin itu mereka akan melepaskanku dengan mudah tanpa minta penjelasan? Ibu dan bapakku itu nosy. Atau kepo. Manalah yang kamu pilih, terserah.". Hal. 29

Sebenarnya masih ada banyak lagi tokoh yang hadir dalam novel ini. Namun, jika ditinjau lebih banyak, tokoh tokoh diatas adalah golongan tokoh tokoh utama yang muncul dalam novel tersebut. Sekarang, kita beralih membahas latar yang ada dalam novel ini.

Jika dilihat dari segi latar tempat, novel ini mengambil banyak tempat sebagai latar tempat ceritanya, seperti Rumah Syiana, Rumah Edyta, Hongkong, Blitz Megaplex Pasific Place,dan banyak lagi tempat lainnya.Tapi, tempat yang paling banyak dijadikan latar tempat berada di tempat kerja Syiana yaitu Asia Pasific Bank.

Mengapa tempat ini menjadi tepat yang paling banyak digunakan dalam subjek cerita? Hal ini dikarenakan Asia Pasific Bank merupakan kantor tempat Syiana bekerja. Di tempat ini juga Syiana dapat bercerita kepada sahabatnya-Aulia dan Edyta-karena mereka juga bekerja di tempat yang sama. Di tempat ini juga banyak peristiwa yang dialami oleh Syiana ketika Fedrian mulai mendekatinya.

Latar waktu dalam novel ini juga sangat bervariasi. Pikirkan saja, bagaimana bisa jika sebuah novel hanya berkutik pada 1 latar waktu saja. Bukankah itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Tapi, beberaapa diantara adalah,

pagi ini ...

pagi tadi ...

... awal tahun ini, ...

... dulu ...

... 24 jam terakhir ...

Selain itu, latar social yang digambarkan dalam novel sendiri adalah latar sosial sebuah kota metropolitan yang riuh ramai setiap harinya. Kita dapat mengetahuinya dari gaya bahasa yang digunakan dalam percakapan tokoh dengan panggilan lawan bicara, gue-lo. Kemudian, gambaran kota metropolitan dapat juga dilihat dari beberapa kejadian yang terjadi seperti dengan banyaknya konstruksi atau proyek bangunan, kemacetan yang melanda setiap jam-jam kerja, dan banyaknya gedung perkantoran yang dibangun rapat-rapat satu sama lainnya. Masyaraktnya yang harus bekerja ekstra keras dan juga lingkungan yang membuat orang-orangnya begitu individualis dan ambisius.

Begitu pula dengan latar suasana yang hadir. Sangat sulit memutuskan yang mana latar suasana yang mayoritas muncul dalam novel ini. Karena pada dasarnya, latar suasana yang terjadi benar-benar seimbang dan sama-sama kuat satu sama lain. Lihat saja dari sinopsisnya, semua orang akan tahu bahwa novel ini akan membawa sejuta perasaan yang akan campur aduk dalam 1 buku yang akan menyeret pembacanya ke dalam cerita tersebut. Bagaimana tidak? Mulai dari awal kisah Syiana yang begitu manis dengan impiannya sampai akhirnya semuanya hancur berantakan karena perselingkuhan yang dilakukan oleh kekasih yang begitu dicintainya.

Novel ini berakhir dengan indah dan sangat menyentuh. Dari 445 halaman yang ada dalam novel ini, semuanya mengajarkan semua orang-apalagi seseorang yang sedang mengalami patah hati-untuk selalu berjalan, berpikir positif, dan kuat menjalani kehidupannya walaupun ia sedang mengalami sakit hati. Novel tersebut juga memberikan beberapa quotes yang dapat dijadikan motivasi sebagai penyemangat diri sendiri, seperti,

"Moving on bukan artinya aku melupakan semua hal yang terjadi di antara kita, Yud. Ini artinya aku menerima apa yang terjadi, dengan ikhlas, dan melanjutkan hidupku."

 Atau,

 "Kalau kamu gak bisa tertawa berulang-ulang untuk hal yang sama, lalu mengapa kamu terus menangis berulang-ulang untuk masalah yang sama?"

Nina Adrianti berhasil membuat pembacanya terlarut dalam kisah yang dialami Syiana. Gaya penuliannya yang sangat halus dan mengalir dengan indah membuat banyak pembaca ingin membaca novel ini lagi dan lagi. Siapa yang menyangka juga bahwa beberapa pembaca sampai menangis ketika membaca novel ini (Survei data yang saya lakukan). Nina betul-betul menciptakan sebuah kisah yang klise menjadi kisah yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun